MOTOR Plus-online.com - Motor terobos hujan apakah pemotor harus kurangi tekanan angin ban atau enggak usah? Simak penjelasan ahli.
Bulan September sudah masuk musim hujan, pemotor harus mempersiapkan diri kalau mau terobos hujan.
Terpantau beberapa daerah di Indonesia sudah sering diguyur hujan, termasuk Jakarta dan sekitarnya.
Kalau mau nekat terobos hujan, pemotor jangan lupa pakai jas hujan yang bagus ya.
Menariknya, di tengah masyarakat masih ada mitos harus kurangi tekanan angin ban saat hujan.
Atau bisa dibilang kempesin ban sedikit sebelum motor terobos hujan.
Hal itu dianggap supaya grip ban dengan permukaan jalan yang basah lebih bagus dan tidak tergelincir.
Namun hal itu tidak dibenarkan Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Department Head PT Suryaraya Rubberindo Industries, produsen ban FDR.
Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Bikers Sebaiknya Hindari Jas Hujan Ponco atau Mantel Batman
"Kalo dari pabrikan tidak direkomendasikan untuk mengurangi tekanan angin saat hujan," kata Jimmy Handoyo saat dihubungi MOTOR Plus-online, Rabu (10/11/2021).
"Tekanan angin sebaiknya disesuaikan dengan yang tertera di motor atau sesuai rekomendasi pabrik untuk ban harian," lanjut dia.
Jimmy menambahkan, pabrikan merekomendasi tekanan ban 29 psi untuk ban depan dan 33 psi untuk ban belakang.
"Mungkin faktor informasi yang kurang tepat bahwa dengan mengurangi tekanan angin berarti tapak ban yang menyentuh jalan lebih banyak," sambungnya.
"Padahal kalau tekanan angin kurang, justru kontak area ban yang menempel ke jalan tidak optimal," pungkas Jimmy.
Kesimpulannya kurangi tekanan angin ban saat hujan adalah salah.
Hal itu justru membahayakan pemotor karena kontak area ban motor dengan jalan tidak optimal.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR