MOTOR Plus-Online.com - Waduh, isi bensin Pertalite Rp 215 Ribu namun tertulis di kuitansi Rp 500 Ribu, begini jawaban serta penjelasan Pertamina.
Saat membeli bensin seperti Pertalite atau BBM lain, biasanya diberikan struk pembelian di SPBU.
Nah, ada seorang konsumen Pertamina bingung saat melihat struk pembelian Pertalite.
Ia kebingungan karena nominal harga saat pengisian Pertalite berbeda dengan angka yang tercetak di kuitansi.
Konsumen tersebut membagikan ceritanya ke GridOto.com.
Pada Whatsapp yang diberikan ke GridOto, konsumen ini menceritakan pengalamannya saat membeli Pertalite.
Ia membeli Pertalite sebanyak 2 kali di hari yang berbeda serta di 2 lokasi berbeda.
SPBU pertama terletak di wilayah Pulogebang, Jakarta Timur pada tanggal 10 September 2022 pukul 07:05 WIB.
Baca Juga: Harga Pertlite dan BBM Lain Bisa Turun Jika Beli Minyak Rusia, Tapi Begini Akibatnya
Lalu untuk pembelian kedua di SPBU di wilayah Penggilingan, Jakarta Timur pada keesokan harinya, tanggal 11 September 2022 pukul 13:31 WIB.
Saat di kedua SPBU itu, dirinya membeli Pertalite Rp 215.100 di SPBU Pulogebang.
Sedangkan saat di SPBU Penggilingan ia membeli sebanyak Rp 140.000.
Nah, yang bikin bingung adalah pada kedua struk itu tertulis cash yang artinya pembayaran secara tunai sebesar Rp 500.000 dan Rp 400.000.
Laludi bagian bawahnya tertulis change atau kembalian sebesar Rp 284.900 dan Rp 260.000.
"Padahal saya membayar cash sesuai dengan nominal saja, tidak lebih. Jadi, mestinya tidak perlu ada kembalian," ujar konsumen tersebut.
Jika ingin berpikir logis, kalau pembelian sebanyak Rp 215.000, umumnya konsumen jika membayar cash atau tunai akan memberi uang sebesar Rp 250.000 atau maksimal Rp 300.000, sehingga ada kembalian sebesar Rp 35.000 atau Rp 85.000.
Dugaannya, nilai Rp 500 ribu dan Rp 400 ribu yang ada di struk itu kuota pembelian BBM per hari bagi sebuah kendaraan.
Baca Juga: Gawat, Harga Minyak Mentah Dunia Naik Lagi, Gimana Nasib Harga Pertalite?
Biar enggak menebak-nebak, GridOto pun menanyakan langsung ke pihak Pertamina.
Irto Ginting, Corporate Secretary PT Pertamina Parta Niaga memberi penjelasan angka yang tertera di struk pembelian itu bagian pembaruan sistem digitalisasi dari pre purchase.
“Pre purchase ini adalah updating sistem digitalisasi di SPBU. Dengan sistem pre purchase, operator akan memasukan terlebih dahulu nominal pengisian yang diinginkan konsumen pada EDC sebelum dapat dilayani pengisian ke kendaraan," ungkap Irto Ginting.
Sistem pre purchase pada EDC di tiap SPBU untuk melayani konsumen terutama dalam pembelian Pertalite dan Solar
Jadi, jika konsumen menginginkan pengisian penuh, Pertamina Patra Niaga juga telah menyiapkan mekanisme agar layanan kepada masyarakat tidak terganggu.
“Untuk pengisian penuh, operator akan memasukan estimasi atau perkiraan rupiah dalam EDC pre purchase," ujarnya.
Alhasil, menurutnya konsumen tidak perlu khawatir, ini hanya estimasi saja agar kami tetap dapat melayani pengisian ke kendaraan.
"Yang dibayarkan tetap sesuai jumlah liter yang diisi ke kendaraan,” tutup Irto.
Jadi sekarang sudah terjawab ya bro!
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Hendra |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR