MOTOR Plus-online.com - Pertamina langsung bereaksi usai beredar kabar kualitas Pertalite disebut makin jelek dan bikin boros motor.
Ramai kabar dari pengguna Pertalite yang menyebut kualitasnya menurun dan bikin boros motor.
Bukan hanya harganya yang naik jadi Rp10.000 per liter, tapi kualitas Pertalite jadi makin menurun alias jelek.
Selain itu pengguna Pertalite mengaku jadi makin boros.
Video kualitas Pertalite makin jelek dan bikin boros motor ramai di TikTok.
Salah satunya seperti yang diposting akun Tik Tok bernama Danu Hermawan.
Dalam postingannya, ia menulis semenjak harga BBM naik, Pertalite menjadi agak boros di motor.
“Apa cuma saya yang ngerasain? Full tank kok cepat banget habisnya..” tulisnya.
Baca Juga: Pemotor Ketar-ketir Jatah Pembelian Pertalite di SPBU Per Hari Cuma 10 Liter
Postingannya tersebut lantas dibanjiri lebih dari 3.200 komentar.
“Lah iyaa saya juga rasain, Lenteng Agung – Taman Mini PP 2 x bensin 45 rb motor Skywave,” tukas akun bernama Mas Tian.
Tapi ada juga yang komen. “Itu karena misalkan (tadinya, red) 20 rb dapet hampir 3 liter, sekarang jadi 2 liter jadi kelihatan boros,” bilang akun bernama Naminasaha.
Ada juga yang berasumsi bahwa perasaan lebih boros tersebut terjadi ketika beralih dari BBM yang oktannya lebih tinggi ke Pertalite.
Untuk meluruskan informasi yang beredar di media sosial, pihak Pertamina langsung bereaksi.
Hal ini disampaikan Irto Ginting agar pengguna Pertalite tidak keliru atau salah dengan informasi yang beredar di media sosial.
"Produk BBM Pertamina jenis Pertalite (RON 90) tidak mengalami perubahan spesifikasi," ujar Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting.
Menurut dia, standar dan mutu Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sudah sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas).
Baca Juga: Ditanya Kemungkinan Harga Pertalite dan BBM Lainnya Turun, Pertamina Bilang Begini
Aturan tersebut yakni Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
Irto menerangkan, salah satu batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan kamar adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP).
"Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal)," kata dia.
Adapun penguapan, lanjut Irto, dapat berubah lebih cepat jika temperatur penyimpanan meningkat.
Secara spesifikasi, batasan maksimum penguapan atau yang biasa dikenal dengan istilah destilasi dari Pertalite adalah sebesar 10 persen dibatasi maksimal 74 derajat Celsius.
"Secara umum produk Pertalite ada di suhu 50 derajat Celcius," ungkap Irto.
"Artinya, pada saat tempertur 50 derajat Celsius, Pertalite sudah bisa menguap hingga 10 persen. Semakin tinggi temperatur, maka akan semakin tinggi tingkat penguapannya," jelas dia.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR