MOTOR Plus-Online.com - Geger kabar Pertalite semakin boros setelah harganya naik, ahli UGM kasih penjelasan.
Masyarakat Indonesia sedang geger soal Pertalite yang semakin boros akhir-akhir ini.
Tak cuma satu, ada beberapa orang sekaligus yang mengaku merasakan Pertalite sekarang lebih cepat habis.
Borosnya pemakaian Pertalite ini bertepatan setelah harganya naik Rp 10.000/liter.
Warganet pun berasumsi kualitas Pertalite menurun karena mudah menguap setelah harganya naik.
Menanggapi masalah ini Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jayan Sentanuhady memberi penjelasan.
Ia menjelaskan penyebab beberapa pengguna kendaraan merasa Pertalite lebih boros daripada sebelumnya.
Jayan mengatakan. sika sebelumnya seseorang menggunakan Pertamax dan berganti ke Pertalite, masalah ini akan terasa.
Baca Juga: Aneh Harga Pertalite dan BBM Lainnya Naik, Warga Keluhkan Antrean Makin Panjang
Dalam penuturannya perbandingan secara umum Pertamax memiliki nilai kalor yang lebih tinggi.
Selain itu, Pertamax juga memiliki nilai oktan yang juga lebih tinggi dari Pertalite.
"Nilai oktan yang rendah berpotensi membuat mesin auto ignition, bahkan knocking." kata Jayan.
"Nah auto ignition dan knocking ini membuat tenaga mesin drop."
"Sehingga untuk mendapatkan power yang sama dengan power BBM Pertamax sangat wajar oktan yang rendah akan lebih boros," ujar dia.
Sebelumnya Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menampik anggapan kualitas BBM jenis Pertalite berubah mudah menguap yang bikin boros.
Sebab penyaluran BBM Pertalite diatur dalam Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 Yang Dipasarkan Di Dalam Negeri.
"Batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar di antaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP)."
Baca Juga: Harga Pertalite dan Pertamax Naik, Mana yang Lebih Irit? Pakar Kasih Jawaban
"Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal)," kata Irto Ginting.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penjelasan Ahli UGM soal Pertalite Dinilai Lebih Boros dan Cepat Habis"
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Ilham Ega Safari |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR