MOTOR Plus-online.com - Pembalap Indonesia Mario Suryo Aji yakin sabet podium di Moto3 Thailand 2022, modal pengalaman bagus di Sirkuit Chang.
Pembalap Indonesia Mario Suryo Aji alias Mario Aji akan menghadapi ronde Moto3 Thailand 2022 akhir minggu ini (30/9-2/10/2022).
Moto3 Thailand 2022 akan bergulir di Sirkuit Buriram atau Sirkuit Chang.
Sirkuit Chang, host Moto3 Thailand 2022 itu memiliki panjang trek 4,6 km dengan 5 tikungan kiri dan 7 tikungan kanan.
Mario Aji menurutkan, sirkuit Chang merupakan salah satu sirkuit favoritnya.
"Buriram adalah salah satu sirkuit favorit saya," ujar Mario Aji dikutip dari rilis Honda Team Asia.
"Sirkuit Buriram adalah balap pertama saya di benua Asia (di luar Indonesia), pada Asia Talent Cup 2017," sambungnya.
"Saya juga balapan di sana tahun 2018 pada kejuaraan Asia Road Racing Championship," sambung pembalap Indonesia asal Magetan, Jawa Timur itu.
Baca Juga: Mario Aji Lanjut Bersama Honda Team Asia Musim Depan, Berapa Gaji Pembalap Moto3?
"Saya ingat balapan itu karena saya finis podium," tambah Mario Aji.
"Saya suka layout sirkuit itu, setelah 4 tahun akhirnya saya kembali ke sini dan rasanya luar biasa," lanjutnya.
"Salah satu impian saya tercapai mengikuti kejuaraan dunia di sana," sambungnya.
"Saya akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin," pungkas pembalap Indonesia usia 18 tahun itu.
Yup, Mario Aji beberapa kali naik podium di Sirkuit Chang atau Sirkuit Buriram.
Pada tahun 2017, Mario Aji sukses menggasak podium kedua di kejuaraan Thailand Talent Cup (TTC).
Kemudian pada Race 1 Asia Talent Cup Thailand 2018, pembalap Indonesia asal Magetan, Jawa Timur itu kembali menggasak podium dua.
Terakhir pada kejuaraan Asia Road Racing Championship kelas Asia Production 250 (AP250) ronde pertama Thailand, Mario Aji menyelesaikan balap di podium tiga.
Semoga dengan bekal pengalaman di sirkuit Chang Buriram, Mario Aji mampu tampil memukau dan menggasak podium Moto3 Thailand 2022.
| Source | : | Honda Team Asia |
| Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
| Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR