MOTOR Plus-online.com - Mendadak dosen teknik mesin UGM bilang konsumsi BBM Pertamax lebih irit dibanding Pertamax.
Terungkap parameter yang dipakai dosen teknik mesin UGM yang menjelaskan kalau Pertamax lebih irit dari Pertalite.
Dalam hal ini, patokan yang dipakai mengukur tingkat irit Pertamax dengan Pertalite adalah Research Oktan Number (RON).
Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jayan Sentanuhady mengatakan bahwa BBM jenis Pertamax lebih irit jika dibandingkan dengan Pertalite.
"Iya, betul (Pertamax lebih irit)," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/9/2022).
Kendaraan yang diisi BBM jenis Pertamax akan lebih irit jika dibandingkan kendaraan yang diisi Pertalite dalam hal konsumsi BBM.
Sebagaimana diketahui, perbandingan antara bahan bakar minyak (BBM) Pertalite dan Pertamax menjadi perbincangan sejak kenaikan harga BBM.
Sebagian masyarakat mempertanyakan irit mana antara Pertalite dan Pertamax.
Baca Juga: Warna Pertalite Berubah Diduga Bikin Boros, Pertamina Langsung Uji Spesifikasi BBM
Harga BBM Pertalite dan Pertamax mengalami kenaikan per 3 September 2022 lalu.
Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter dan Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter sampai akhirnya turun lagi jadi Rp 13.900 per liter.
Apa alasan Pertamax lebih hemat dari Pertalite?
Jayan menjelaskan, ada beberapa alasan BBM jenis Pertamax lebih hemat dibandingkan dengan Pertalite.
Hal ini lantaran nilai oktan Pertamax yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Pertalite.
Pertalite memiliki RON (Research Octane Number) 90, sementara Pertamax 92.
"Beberapa alasannya, Pertamax octan number-nya lebih tinggi, sehingga potensi terjadinya knocking relatif lebih rendah," ungkapnya.
Knocking adalah istilah yang digunakan saat munculnya bunyi layaknya ketukan pada mesin yang bersumber dari ruang bakar.
Baca Juga: Dosen ITB Bongkar Akibat Campur Pertalite dengan Pertamax di Motor, Harm Effect Bisa Merusak Mesin
Knocking ini dapat menjadi masalah yang mulai muncul dan terjadi secara berkelanjutan sehingga mengakibatkan pengeluaran membengkak.
Sebab, hal ini bisa menyebabkan kendaraan bolak-balik ke bengkel untuk diperbaiki.
Jayan menyampaikan bahwa Pertamax dapat meminimalisasi pembakaran yang tidak terkontrol.
"Oktan number yang tinggi membuat bahan bakar lebih sulit terbakar sehingga aman dari kemungkinan pembakaran dini yang tidak terkontrol," jelasnya.
Oleh karena itu, bagi kendaraan yang memiliki kompresi rasio silinder tinggi (lebih dari 10) disarankan memakai BBM dengan nilai oktan yang lebih tinggi.
"Untuknya bila dengan bahan bakar Pertamax dan kompresi rasio silinder tinggi (lebih dari 10) akan membuat mesin memiliki efisensi yang lebih tinggi," jelas Jayan.
Kendati Pertamax lebih hemat, Anda perlu memastikan BBM jenis apa yang dibutuhkan kendaraan Anda.
Hal itu bisa dilihat dari rasio kompresi mesin kendaraan Anda.
Baca Juga: Uang Pertalite Aman, BLT BBM Rp 300 Ribu Cair Lagi Bulan Depan Dicek Apakah Ada Nama Anda
Rasio kompresi akan menentukan kandungan RON bahan bakar yang wajib digunakan.
Semakin tinggi, maka butuh RON semakin besar. Bila tidak sesuai maka rentan knocking alias detonasi.
"Jadi untuk kompresi lebih dari 9.5 sebaiknya pake oktan 92 ke atas (Pertamax)," saran Jayan.
Sementara untuk kendaraan dengan rasio kompresi di bawah 9,5 bisa menggunakan BBM dengan nilai oktan di bawah 92 (Pertalite).
Dilansir dari Kompas.com, (5/9/2022), kualitas bahan bakar yang sesuai membuat kalibrasi tekanan pada ruang bakar lebih seimbang.
Sementara kompresi bahan bakar dengan kebutuhan mesin yang seimbang berdampak pada akselerasi mobil yang lebih responsif.
Hasilnya, tarikan mobil menjadi enteng sehingga penggunaan bahan bakar lebih efisien.
"Bisa dirasakan dari tarikan mesin, semakin enteng berarti bahan bakar irit," kata Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM).
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR