MOTOR Plus-Online.com - Sedang viral tweet hasil pengujian Pertalite RON 90 ternyata RON 86.
Namun, beberapa warga Twitter yang salah fokus penasaran dengan nama alat tester yang digunakan.
Tweet yang diunggah oleh akun @yo2thok (7/10/2022).
"Ini namanya perampokan dan aparat melempem seperti kerupuk kena air." tulisanya.
Dalam tweetnya, pemilik akun menyertakan foto yang bercaption "Pertalite Ron 90 actual hanya Ron 86".
Ini namanya perampokan dan aparat melempem seperti kerupuk kena air. pic.twitter.com/9VRf3Hv6VY
— Z Operation (@yo2thok) October 7, 2022
Terlihat pada foto tersebut, sebuah botol berisikan keterangan Pertalite Pertalite RON 90 yang dicelupkan sebuah alat tester.
Dalam cuitannya, nilai oktan Pertalite hanya menunjukkan angka RON 86.
Padahal, Pertalite seharusnya memiliki RON 90.
Baca Juga: Geger Pertalite Diuji Pakai Alat Hasilnya Bukan RON 90 Tapi 86, Pertamina Kasih Penjelasan
Hal tersebut menyikapi kabar keluhan Pertalite boros selama sebulan terakhir.
Sebab paca kenaikan harga Pertalite pada 3 September 2022 banyak warganet mengeluhkan lebih boros.
Lantas muncul asumsi kualitas Pertalite menurun usai harganya naik.
Terus, apa sih nama alat tester Pertalite dalam unggahan tersebut?
Alat tester tersebut bernama Analyzer Meter Octane Number Portable Tester.
Biar gampang nama alat itu bisa juga disebut octane tester maupun alat uji oktan portable, karena bentuknya sangat ringkas.
Untuk tweet tersebut, octane tester bermerk Octis 2.
Melansir Press Reader, Octis 2 merk asal Rusia milik BG Indonesia.
Baca Juga: Harga Pertalite Bakal Turun Seperti Pertamax, Mungkin atau Enggak Sih?
Menurut pakar Otomotif dan dosen ITB Bandung Tri Yuswidjajanto Zarnuri, alat octane tester model portable hanya bisa menampilkan ideks oktan saja bukan RON.
"Alat ini bekerja pakai spektrum, menunjukkan senyawa tertentu yang terkandung. Jadi hasilnya berdasarkan senyawa di dalamannya" tuturnya.
Pertalite RON 90 juga sempat dites dengan octane tester tersebut dan menunjukkan hasil angka 89.
"Kalau mau lihat RON, mesti dites pakai alat CFR Engine seperti yang ada laboratorium di Lemigas" jelasnya.
Source | : | pressreader.com,twitter.com/@yo2thok |
Penulis | : | Ilham Ega Safari |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR