MOTOR Plus-online.com - Harga Pertamax dan Pertamax Turbo sudah turun duluan, kapan kepastian harga Pertalite turun.
Apakah harga Pertalite turun menyusul harga Pertamax dan Pertamax Turbo diungkap Direktur Executive Energy Watch.
Pertalite yang semula dijual Rp 7.650 resmi naik jadi Rp 10.000 mulai tanggal 3 September 2022 lalu.
Bukan cuma Pertalite, Pertamax semula harganya Rp 12.500 ikutan naik jadi Rp 14.500 per liter.
Pertamax akhirnya turun harga lagi jadi Rp 13.900 diikuti Pertamax Turbo yang dijual Rp 14.950 dari harga awal Rp 15.900 per liter.
Disaat Pertamax dan Pertamax Turbo sudah turun harga, kapan harga Pertalite ikut turun.
Penurunan harga Pertamax dan Pertamax Turbo terjadi saat tren penurunan harga minyak mentah dunia menjadi ke level di bawah 100 dollar AS per barrel.
Dilansir dari data Bloomberg, pada Jumat (7/10/2022), harga minyak mentah berjangka Brent berada di level 95,35 dollar AS per barrel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada di level 89,44 dollar AS per barrel.
Baca Juga: Dosen ITB Bongkar Akibat Campur Pertalite dengan Pertamax di Motor, Harm Effect Bisa Merusak Mesin
Tapi harga Pertalite tidak turun dan tetap dijualRp 10.000 per liter.
Apakah ada peluang untuk harga BBM Pertalite turun mengikuti Pertamax?
Menurut Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan, peluang harga Pertalite kembali turun masih jauh.
Sebab saat ini harga jual BBM RON 90 itu belum mencapai harga keekonomiannya.
Harga Pertalite yang saat ini dijual ke masyarakat telah disubsidi oleh pemerintah dalam bentuk kompensasi kepada Pertamina, sehingga harga jualnya masih di bawah harga yang seharusnya.
"Sampai saat ini saya melihat peluang pertalite turun ini masih jauh. Hal ini karena memang belum masuk ke harga keekonomian. Masih ada beban kompensasi yang harus ditanggung pemerintah," ujarnya (7/10/2022).
Pertimbangan lainnya, harga minyak mentah dunia masih berpotensi kembali naik.
Hal ini dikarenakan negara-negara Barat yang memiliki musim dingin akan meningkatkan penggunaan energi, terlebih diikuti momentum Natal dan tahun baru.
Baca Juga: Kapan Harga Pertalite Turun Seperti Pertamax, Pertamina Malah Bilang Begini
"Saat ini harga minyak cenderung naik juga. Apalagi menjelang musim dingin, juga Natal serta tahun baru. Kebutuhan akan energi pasti mengalami peningkatan," kata Mamit.
Di sisi lain, negara-negara pengekspor minyak atau OPEC+ memutuskan memangkas produksi hingga 2 juta barrel per hari.
OPEC+ berpendapat, langkah ini bisa mendorong pemulihan harga minyak mentah, yang sempat turun ke sekitar 80 dollar AS per barrel.
Kondisi pemangkasan produksi OPEC+ tersebut maka akan mengurangi pasokan minyak mentah di pasar global yang berakibat pada kenaikan harga.
Mamit menambahkan, jika harga Pertalite diturunkan, belum tentu pula akan diikuti dengan penurunan harga kebutuhan pokok dan tarif transportasi publik.
Alhasil, penurunan harga tidak sepenuhnya bisa dinikmati masyarakat.
"Yang ada nanti hanya berkurang di BBM tetapi yang lain tetap sama. Jadi masyarakat tidak mendapatkan manfaat secara optimal dari penurunan harga BB subsidi ini," pungkasnya.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR