Sebab saat ini harga jual BBM RON 90 itu belum mencapai harga keekonomiannya.
Harga Pertalite yang saat ini dijual ke masyarakat telah disubsidi oleh pemerintah dalam bentuk kompensasi kepada Pertamina, sehingga harga jualnya masih di bawah harga yang seharusnya.
"Sampai saat ini saya melihat peluang pertalite turun ini masih jauh. Hal ini karena memang belum masuk ke harga keekonomian. Masih ada beban kompensasi yang harus ditanggung pemerintah," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Minggu (9/10/2022).
Pertimbangan lainnya, harga minyak mentah dunia masih berpotensi kembali naik.
Hal ini dikarenakan negara-negara Barat yang memiliki musim dingin akan meningkatkan penggunaan energi, terlebih diikuti momentum Natal dan tahun baru.
"Saat ini harga minyak cenderung naik juga. Apalagi menjelang musim dingin, juga Natal serta tahun baru. Kebutuhan akan energi pasti mengalami peningkatan," kata Mamit.
Di sisi lain, negara-negara pengekspor minyak atau OPEC+ memutuskan memangkas produksi hingga 2 juta barrel per hari.
Baca Juga: Viral Tweet Hasil Pengujian Pertalite RON 90 Ternyata RON 86, Ini Nama Alat Tester dan Faktanya
OPEC+ berpendapat, langkah ini bisa mendorong pemulihan harga minyak mentah, yang sempat turun ke sekitar 80 dollar AS per barrel.
Kondisi pemangkasan produksi OPEC+ tersebut maka akan mengurangi pasokan minyak mentah di pasar global yang berakibat pada kenaikan harga.
Mamit menambahkan, jika harga Pertalite diturunkan, belum tentu pula akan diikuti dengan penurunan harga kebutuhan pokok dan tarif transportasi publik.
Alhasil, penurunan harga tidak sepenuhnya bisa dinikmati masyarakat.
"Yang ada nanti hanya berkurang di BBM tetapi yang lain tetap sama. Jadi masyarakat tidak mendapatkan manfaat secara optimal dari penurunan harga BB subsidi ini," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertamax Turun, Mungkinkah Harga Pertalite Ikut Turun?"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR