MOTOR Plus-online.com - Dosen ITB jelaskan kesalahan pengambilan data bensin Pertalite pakai alat uji terbaca RON 86 bukan RON 90.
Viral di media sosial hasil pengujian Pertalite menujukkan nilai oktan atau RON 86, bukan RON 90.
Seperti diketahui, bensin Pertalite seharusnya RON 90, bukan menunjukkan angka RON 86.
Pengujian RON Pertalite itu viral di media sosial Twitter, dibagikan akun @yo2thok.
Terlihat @yo2thok mengunggah foto dirinya memasukkan alat uji ke botol berisi bensin Pertalite.
Namun di alat uji tersebut muncul angka 86 yang artinya bensin Pertalite punya RON 86.
"Ini namanya perampokan dan aparat melempem seperti kerupuk kena air," tulis @yo2thok.
Hingga artikel ini ditulis, cuitan tersebut telah disukai 29,3 ribu pengguna dan di-retweet 11 ribu kali.
Ini namanya perampokan dan aparat melempem seperti kerupuk kena air. pic.twitter.com/9VRf3Hv6VY
— Z Operation (@yo2thok) October 7, 2022
Baca Juga: Viral Hasil Uji Pertalite Kualitasnya Sama dengan Premium, Ahli di ITB Angkat Bicara
Lantas benarkah Pertalite yang seharusnya RON 90 dibaca alat uji RON 86?
Dosen Ahli Konversi Energi, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto beri penjelasan soal cuitan viral tersebut.
"Uji RON jelas standar yang harus dipakai adalah ASTM D2699," buka Tri Yuswidjajanto saat dihubungi MOTOR Plus-online, Minggu (9/10/2022).
Yup, uji RON harus mengikuti standar yang dirancang American Standard Testing and Material (ASTM), organisasi dunia yang mengembangkan standarisasi teknik.
Metode uji standar untuk penelitian angka oktan bensin harus sesuai ASTM D2699.
Dikutip dari astm.org, metode uji laboratorium ini mencakup penentuan kuantitatif knocking (dentuman) saat pengapian mesin dalam hal RON, termasuk bahan bakar yang mengandung etanol hingga 25% v/v.
Namun, metode pengujian ini mungkin tidak dapat diterapkan pada bahan bakar dan komponen bahan bakar yang kandungan utamanya oksigen.
2 Sampel bahan bakar diuji menggunakan Coordinating Fuel Research (CFR) Engine yang terstandarisasi dengan spek silinder tunggal, siklus empat langkah, rasio kompresi variabel, karburator, berjalan dalam serangkaian kondisi yang ditentukan.
Baca Juga: Kabar Baik, Harga Pertalite Bisa Kembali Rp 7.650 Per Liter, Asalkan...
Nilai oktan ditentukan oleh komposisi volumetrik campuran Primary Reference Fuel (PRF).
Intensitas dentuman bahan bakar sampel dibandingkan dengan satu atau lebih campuran PRF.
Nilai oktan dari PRF yang cocok dengan Knocking Index (KI) maka akan didapat RON bensin tersebut.
Sementara pengujian RON dalam cuitan @yo2thok, kata Yus, salah.
"Metode pengukuran dan alat ukurnya salah," ujar Yus.
"Kalau metoda uji dan alat ujinya beda, maka hasilnya pun beda," sambungnya.
"Contoh sederhana ukur temperatur suhu pakai termometer Farenheit hasilnya angka 212, sedangkan kalau pakai termometer Celcius dapat angka 100, padahal yang diukur temperatur barang yang sama pada saat yang sama," jelas dosen ITB itu.
"Ukur RON ya harus pakai metode ASTM D2699 dengan alat CFR Engine, sesuai yg ada dalam spesifikasi Migas," tambah Yus.
Sementara alat uji yang viral di media sosial bernama Analyzer Meter Octane Number Meter Portable Oktis-2.
"Prinsip cara kerja alat Oktis-2 pakai sifat dielektrik cairan," sambung dosen ITB itu.
Alat pengukur RON bensin portable itu terdiri dari sensor, sirkuit elektronik, dan layar display.
RON bensin ditentukan dengan mengukur konstanta dielektrik relatif dan variasinya, kemudian dibandingkan dan hasil langsung ditampilkan dengan analisis otomatis dalam sistem mikroprosesor.
Alat uji Octane Number Meter Portable Oktis-2 bisa brother beli di e-commerce dengan harga Rp 3 jutaan.
Jadi jelas ya bro kenapa alat uji itu membaca bensin Pertalite RON 86, bukan RON 90.
Source | : | Astm.org |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR