Motor PLUS-Online.com - Akhir pekan ini akan digelar OnePrix seri keempat yang dijadwalkan di sirkuit Mijen Semarang, Jawa Tengah, (15-16/10/2022).
Namun ada beberapa kendala mengenai kondisi sirkuit Mijen yang baru selesai diaspal ulang tersebut.
Beberapa penggiat balap dan pemilik tim, seperti Ahmad Jayadi buka suara mengenai kondisi sirkuit Mijen Semarang tersebut.
Tak lain dan tak bukan karena aspal baru cenderung mudah terkelupas, sehingga cukup riskan jika langsung digunakan untuk balapan akhir pekan ini.
Baca Juga: Hore Ribuan Driver Ojol di Kota Bogor Segera Terima BLT BBM, Per Orang Dapat Rp 600 Ribu
"Berkaitan dengan balap OnePrix seri empat yang akan dilaksanakan di sirkuit Mijen, Semarang, sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas usahanya mempersiapkan sirkuit sampai mengaspal baru yang bermaksud agar balapan menjadi aman," tulis Ahmad Jayadi dalam akun instagramnya (@jayadiracing).
"Mengingat pengalaman (kita para pelaku balap) apakah sirkuit aspal baru bisa dipakai balap?," Ahmad Jayadi menambahkan.
"Dari balap MotoGP Sampai Nasional, kalau aspal baru pasti mengelupas dan ini sangat berbahaya terutama balapan roda dua," imbuhn pembalap kawakan era '90-an itu.
Ahmad Jayadi yang juga memiliki tim Honda DAM Jayadi Racing itu pun meminta para panitia untuk lebih waspada semisal balapan tetap berjalan.
Dengan catatan kalau aspal dinyatakan tidak aman, maka OnePrix Motorsport Management selaku promotor harus mengganti total biaya akomodasi semua tim yang sudah dikeluarkan.
Baca Juga: Bos Kalex Tepis Kabar Bikin Sasis Buat Honda RC213V, Ini Faktanya
Sirkuit Mijen Semarang memang terbilang sirkuit favorit dari banyak pembalap, khususnya pembalap Jawa Tengah dan sekitarnya karena kerap latihan di sana.
Hanya saja sirkuit Mijen Semarang beberapa waktu lalu baru digunakan untuk Kejurnas Drifting untuk pertama kalinya, sehingga menimbulkan kondisi permukaan aspal yang kurang merata.
Itikad baik untuk pengaspalan ulang ini dilakukan, hanya saja dalam waktu yang sangat berdekatan.
Source | : | |
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR