"Besarnya sifat penguapan dinilai berdasarkan pengaruhnya terhadap besaran tekanan 1 atmosfer (1 atm), sambungnya.
Dari standarisasi Kepdirjen Migas, batasan mutu tekanan uap Pertalite sebesar 45 kPa hingga 69 kPa.
Semakin tinggi nilai kPa tekanan uap, maka bahan bakar punya sifat yang lebih mudah menguap.
Pengujian dilakukan berdasarkan American Standard Testing and Material (ASTM D 5191-19).
Dari 6 sampel Pertalite, hasilnya memiliki variasi tekanan uap sebesar 60,4 kPa hingga 61,4 kPa.
"BBM RON 90 ini masih masuk ke dalam standar batasan mutu sesuai Kepdirjen Migas, tidak ada penguapan berlebih," tekan Reza.
Saat ditemui GridOto.com (10/10), Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) menambahkan penguapan pada bahan bakar yang melebihi ambang batas menyimpan sejumlah persoalan.
Baca Juga: Wow, SPBU Vivo Bakal Jual Bensin RON 90 Mirip Pertalite, Pemotor Boleh Coba
"Dari segi peraturan tentu melanggar dan tidak boleh dijual ke publik," kata Pak Yus, sapaan akrabnya.
Pak Yus juga menilai penguapan Pertalite yang berlebih bisa berdampak pada kerugian pihak SPBU.
Sebab ada target minimum volume Pertalite yang harus dicapai untuk dijual harian.
"Penguapan berlebih malah mengurangi volume yang bisa dicapai dalam satu hari," tegas Pak Yus.
Selain itu, semakin tinggi tekanan uap Pertalite akan memengaruhi densitas energi yang dihasilkan.
"Semakin besar nilai kPa akan menurunkan energi densitasnya," sebut Pak Yus.
"Dalam satu liter Pertalite tenaganya tidak sebesar sesuai standar, konsumsi bahan bakar jadi lebih boros karena untuk menghasilkan tenaga setara butuh volume lebih banyak," jelasnya.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR