MOTOR Plus-Online.com - Geger Motor Yamaha Mio Soul GT bisa telan Pertalite hingga Rp 200 ribu lebih, ternyata bukan cuma motor Suzuki Thunder nih, kok bisa ya?
Sebelumnya sempat heboh soal motor Thunder yang kabarnya sering digunakan penimbun Pertalite karena tangkinya yang besar.
Kali ini, sebuah motor matic Yamaha Mio Soul GT bikin keheranan karena sanggup mengisi Pertalite hingga nominal Rp 200 ribuan lebih!
Aksi motor Yamaha Mio Soul GT ini terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.
Seperti yang diunggah oleh akun Facebook @Peristiwa Dunia belum lama ini.
Video ini tampak direkam oleh seorang pengendara mobil yang sedang mengantre di SPBU.
Sorotan kamera video terlihat menyorot ke sebuah motor matic Yamaha Mio Soul GT yang mencurigakan.
Motor Yamaha Mio Soul GT ini memang sedang mengisi bahan bakar Pertalite di SPBU tersebut.
Baca Juga: Akhirnya Terungkap soal Pertalite Berubah Warna dan Penyebab Bensin Jadi Makin Boros
Namun yang jadi sorotan adalah nominal yang terlihat di mesin dispenser SPBU.
Dari video tersebut, terlihat angka nominal pengisian Pertalite melebihi Rp 100 ribu.
Bahkan menjelang akhir video, angka di dispenser menunjukkan sekitar Rp 200 ribuan.
Jelas tidak masuk akal untuk ukuran motor matic seperti motor Yamaha Mio Soul GT memiliki tangki yang luar biasa besar.
Sama saja menyaingi ukuran tangki motor gede dengan kapasitas tangki yang lumayan besar.
Tetapi jika diperhatikan, ada sebuah karung atau plastik berwarna hijau yang diletakkan di area dek kaki.
Ada kemungkinan jika itu adalah tangki tambahan yang tersambung langsung dengan tangki utama.
Sayangnya, tidak diketahui persis lokasi kejadian atau lokasi SPBU tersebut.
Baca Juga: Pemotor Resah Pertalite Eceran Dijual Rp 30 Ribu Per Botol di Lembata
Wah ternyata enggak cuma Suzuki Thunder yang dipakai untuk para penimbun Pertalite ya?
Sebelumnya juga sempat heboh beberapa SPBU yang melarang motor Suzuki Thunder untuk mengisi Pertalite.
Kalau menurut komentar brother gimana?
Source | : | |
Penulis | : | Yuka S. |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR