Harga BBM Meroket, Kenapa Pembatasan Beli Pertalite Masih Dibahas Pemerintah?

MOTOR Plus-Online.com - Harga BBM meroket, kenapa pembatasan beli Pertalite masih dibahas pemerintah?

Tahun ini isu bahan bakar minyak (BBM) subsidi jadi topik hangat masyarakat Indonesia.

Terlebih pada 3 September 2022 lalu, pemerintah resmi melakukan penyesuaian harga BBM subsidi jenis Pertalite jadi Rp 10.000/liter.

Jauh-jauh sebelumnya, muncul rencana pemerintah buat membatasi pembelian Pertalite.

Sebab waktu itu kuota Pertalite 2022 dikabarkan akan habis sebelum penghujung tahun ini selesai.

Hal tersebut dilakukan supaya ada kontrol pembelian BBM subsidi agar lebih tepat sasaran dan alokasi saat itu cukup.

Bahkan beberapa kota mewajibkan pemilik kendaraan mendaftar ke subsidi tepat supaya dapat beli BBM subsidi secara teratur.

Namun, pada awal bulan Oktober 2022 pemerintah resmi menambah jumlah kuota BBM subsidi.

Baca Juga: Daftar Motor yang Boleh dan Tidak Boleh Isi Pertalite, Motor Kamu Masuk Mana?

Lantas kenapa pembatasan beli Pertalite masih dibahas pemerintah? ini jawabannya.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji kasih informasi terbaru terkait pembatasan beli Pertalite dan alasannya masih dibahas pemerintah.

"Sekarang sedang dibahas antar kementerian. Intinya kita berupaya agar subsidi tepat sasaran berjalan dengan baik." kata Tutuka.

"Pengaturan itu bahwa yang berhak harus mendapatkan (BBM subsidi)."

"Jangan yang tidak berhak mendapatkan (subsidi) malah menghabiskan," imbuhnya dilansir dari laman resmi Kementerian ESDM.

Ia berharap revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang penyediaan, pendistribusian, dan harga jual eceran BBM bisa segera ketok palu.

Nantinya, masyarakat yang berhak mengoknsumsi Pertalite akan digunakan sistem informasi.

Sementara jenis Solar, dalam penyaringan masyrakat pemerintah akan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda).

Baca Juga: Ini Alasan Pertamina Lakukan Uji Coba Pembatasan Pembelian Pertallite