MOTOR Plus-Online.com - Jalan Trans Sulawesi atau tepatnya Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana Kabupaten Majene mengalami longsor.
Hal berdampak pada stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite,
Mengutip dari Tribun Sulbar, terjadi kelangkaan Pertalite di SPBU Simbunag, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Kelangkaan disebabkan mobil tangki milik Pertamina terjebak antrean di lokasi longsor.
Hal itu membuat arus lalu lintas terputus total karena longsor tersebut.
BBM jenis Pertalite kini mulai menipis, di SPBU yang berada di Jl Jendral Sudirman, Kelurahan Simboro itu.
Sementara untuk jenis Solar, sudah habis sejak Jumat (29/10/2022) dini hari, membuat mobil truk antre hingga ke jalan.
"Kalau untuk Pertalite kita masih ada sekitar 30 ton, masih bisa cukup sampai besok, kalau solar sudah kosong," ucap Foreman SPBU Simbuang.
Baca Juga: Bukan Pertalite, BBM RON 88 Dan 89 Dihapus Tahun Depan, Ini Daftar RON BBM di Indonesia
Sejumlah mobil tangki Pertamina terjebak longsor dan sejak malam tadi belum ada tiba.
Mobil tangki yang membawa, BBM jenis Pertalite dan Solar, yang saat ini masih tertahan.
Pihak SPBU pun kini membatasi untuk pengisian kendaraan roda dua dan roda empat meski sudah mengantre.
Hal itu dilakukan, agar seluruh warga yang ikut mengantre mendapat bagian Pertalite.
Dari pantauan yang dilakukan Tribun Sulbar, antrean panjang menghantui motor maupun mobil.
Warga menyerbu SPBU Simbuang, lantaran takut kehabisan BBM.
"Biasanya kalau tutup jalur Majene, suplai dialihkan dari Donggala, Palu, tapi ini belum ada info," lanjut Dedi.
Saat ini pemerintah setempat dan warga bahu membahu membersihkan longsor di Desa Onang, Kecamatan Sendana, Majene, Sulbar.
Baca Juga: Gara-gara Aplikasi MyPertamina, Antrean Beli Pertalite Mengular Sampai ke Jalan
Bahkan sebelumnya, Para pengendara roda empat maupun dua harus bermalam di dekat lokasi karena tidak bisa melintas.
Lalulintas jalan trans Sulawesi yang menghubungkan Sulbar, Sulsel dan Sulteng diketahui lumpuh total.
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR