Tidak hanya menjual motor, David Chauca berharap ada orang yang membantunya ke Qatar.
"Saya pergi ke Uruguay, menjual motor saya dan berdoa seseorang menolong saya. Saya memiliki keyakinian yang kuat ada yang membantu saya dan untungnya saya bertemu salah satu pebisnis yang membayar penerbangan ke Qatar. Tanpa dia, hal itu mustahil," ceritanya.
Malam sebelum pertandingan, David Chauca mengunjungi hotel yang ditempati tim dan kru Peru dan menghabiskan satu malam.
Pada hari laga dimulai, dia menjadi salah satu penggemar yang memasuki stadion ketika atmosfer dibangun.
Keriuhan terjadi setelah penggemar Australia merayakan kemenangan atas Peru setelah 120 menit.
"Kekalahan ini sebuah pukulan bagi semuanya. Saya merasa hancur. Saya duduk di stadion selama 20 menit setelah pertandingan. Saya tidak percaya kami kalah. Air mata mengalir dan ini menyakitkan, tapi hidup harus berlanjut," terang Chauca.
"Rasa sakit dan lelah tidak ada karena kami mengikuti tim dari keyakinan dari hati, melalui suka dan duka," tukasnya.
Source | : | qatar2022.qa |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR