E-AVIS merupakan aplikasi untuk melakukan ujian teori pembuatan SIM secara online.
Diharapkan, aplikasi tersebut dapat dimunculkan pada 2023.
Dijelaskannya, soal-soal ujian teori SIM di e-AVIS akan dapat dipelajari masyarakat melalui platform online Korlantas dan sejumlah media lainnya.
"Soal-soal akan kita bentuk seperti simulasi nantinya, masyarakat bisa sambil mempelajari," ucap dia.
Penjelasan Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus ini sekaligus menjawab kritik komika Muhadkly Acho.
Muhadkly Acho mengkritik soal ujian praktik SIM yang layaknya disuruh jago sirkus.
Ia juga menambahkan kalau trek dan rintangan ujian praktik SIM tidaklah masuk akal.
Baca Juga: Kena Pungli Oknum Polisi Saat Bikin SIM, Langsung Laporkan ke Nomor Pengaduan Ini
Unek-unek komika ini ditumpahkan lewat Twitter miliknya @MuhadklyAcho.
"Ujiannya aja yg dibikin masuk akal. Ga perlu lah lintasan angka 8, zigzag, atau putar balik dgn kaki ga boleh nyentuh tanah. Kita cuma mau naik motor biar sampe, bukan biar bisa ngisi sirkus." ucap Acho dalam tweetnya.
"Lagian emang kenapa sih kalo puter balik naek motor, kaki ga boleh nyentuh tanah? Ada tai kotok apa gimana? Yg ga boleh tuh kalo puter balik, trus lidah nyentuh tanah. Itu artinya lu nyusruk." lanjutnya.
Menanggapi kritik Muhadkly Acho, Brigjen Pol Yusri Yunus memberikan penjelasan bahwa Korlantas Polri memiliki tugas meningkatkan kompetensi masyarakat dalam berkendara.
Hal itu agar masyarakat mahir dan memiliki pemahaman ketika dihadapkan pada situasi yang tidak terduga di jalan raya.
"Misalnya, ada masyarakat pakai motor tiba-tiba di depannya ada lubang besar, karena sudah mahir, dia reflek langsung, refleknya tinggi," terang Yusri.
"Itu yang kita ujikan (memutari angka 8 dan zig-zag) supaya mereka reflek," tutupnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR