Curhat Driver Ojol Hemat Ratusan Ribu Rupiah Setelah Pakai Motor Listrik, Awalnya Takut Tekor

Ahmad Ridho - Selasa, 1 November 2022 | 08:26 WIB
Gojek Indonesia
Driver ojol bisa hemat sampai ratusan ribu rupiah setelah memakai motor listrik. (foto ilustrasi)

MOTOR Plus-online.com - Cerita driver ojek online (ojol) hemat ratusan ribu rupiah setelah beralih ke motor listrik.

Awalnya, driver ojol ini mengaku takut tekor (rugi) kalau pakai motor listrik.

Ditambah kurang paham soal motor listrik bagaimana cara merawat dan cara mengisi saat baterai habis.

Setelah dicoba, driver ojol malah bisa menghemat sampai ratusan ribu rupiah menggunakan motor listrik.

Delapan bulan lalu, Wawan Poedji Santoso, salah satu ojek online (ojol) gamang lantaran perusahaan teknologi transportasi yang telah bermitra dengannya sejak 2015, baru saja meminjamkan sepeda motor listrik.

Satu sisi, pria 46 tahun itu senang karena tidak lagi perlu menggunakan sepeda motor bensin milik pribadi yang telah ditungganginya untuk mengojek dalam lima tahun terakhir.

Namun di sisi lain, terselip kekhawatiran karena Wawan tak paham seluk beluk tunggangan baru itu.

Ia khawatir jika perawatan motor listrik bakal merogoh koceknya lebih dalam, sementara ia harus menyisihkan penghasilannya untuk istri dan empat anaknya.

Baca Juga: Update Kasus Driver Ojol Tewas Ditusuk, Pelaku Sempat Lari Ke Dukun

Terlebih, perusahaan mematok bea sewa sebesar Rp 40.000 per hari jika menerima tawaran pinjaman motor listrik.

"Saya buta sama sekali. Berapa biaya perawatannya? Apakah konsumen juga bakal suka?" ungkapnya dikutip melalui siaran pers Kemenko Marves, Senin (31/10/2022).

Akhirnya ia memutuskan mengambil tawaran itu setelah melalui beberapa pertimbangan.

Berselang sebulan, kegamangan itu hilang.

Memasuki bulan kedua, ia memantapkan pilihan untuk terus mengojek dengan sepeda motor listrik.

Awalnya dipikir tekor, Wawan malah bisa menabung lebih banyak.

Pengeluaran bensin sebesar Rp 50.000 per hari, serta ongkos perawatan sekitar Rp 200.000 saban dua-tiga minggu, tak ada lagi.

Selepas berbincang, Wawan mengajak menggunakan sepeda motor listriknya menuju daerah berjarak sekitar lima kilometer.

Baca Juga: Netizen Tuntut Aplikasi Ojol Adanya Fitur 'Pilih Motor', Buat Apa?

Sekilas, perawakan motor yang dikemudikan Wawan tidak jauh berbeda dengan sepeda motor konvensional.

Satu pembeda yang paling terlihat jelas: tak ada knalpot di motor tersebut.

Bahkan saat ditunggangi, motor listrik dalam beberapa hal terasa lebih nyaman ketimbang sepeda motor konvensional.

Sepeda motor Wawan tak berisik dan tak berasap. Stop and go di jalanan macet pun dilalui dengan lancar.

Cerita Wawan itu adalah sekelumit kisah sukses penggunaan kendaraan listrik.

Pemerintah punya komitmen besar mendorong pengembangan dan penggunaan kendaraan listrik yang merupakan bagian dari upaya mengurangi emisi karbon hingga 29 persen pada 2023 dan net zero emission pada 2060.

Kendaraan listrik merupakan salah satu upaya terus menggaungkan penggunaan energi terbarukan di tengah masyarakat.

Pada September lalu, Presiden Joko Widodo meneken Inpres Nomor 7 Tahun 2022 tentang instruksi penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk kendaraan operasional pemerintah pusat dan daerah.

Baca Juga: Harga Motor Listrik Rakata NX8, Jarak Tempuh Sampai 100 Km Top Speed 75 Km Per Jam

Komitmen itu bahkan diteruskan dengan membawa isu energi terbarukan dan berkelanjutan sebagai satu dari tiga isu utama di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022.

Selain transformasi digital dan arsitektur kesehatan global.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), total kendaraan listrik di Indonesia per September 2022 mencapai 21.987 unit, dengan penjualan terbanyak mencapai 19.024 unit.

Pengamat otomotif Fitra Eri mengatakan, penggunaan kendaraan listrik di Indonesia memang belum sebanyak di negara-negara maju.

Namun ia optimis hal itu bakal membaik setelah melihat animo masyarakat terhadap kendaraan listrik kian membesar seperti kisah Wawan, serta keseriusan pemerintah dalam mengembangkan ekosistemnya.

Fitra menambahkan, penggunaan kendaraan listrik pada ajang G20 dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk berperan lebih besar di industri kendaraan listrik di masa mendatang.

Tidak hanya negara perakit, tapi betul-betul menjadi negara produsen kendaraan listrik.

"G20 ini adalah saat yang tepat untuk berbicara karena selama ini kita sudah berjalan ke arah yang baik dalam industri kendaraan listrik," kata dia.

Baca Juga: Pengamat Otomotif Bicara Soal Motor Listrik Rebranding Dari China

Berdasarkan pengalaman, lanjut Fitra, kendaraan listrik memiliki sejumlah keunggulan dibanding kendaraan konvensional.

Selain lebih ramah lingkungan, kendaraan listrik lebih praktis karena bisa di-charge di rumah dan lebih.

"Tidak ada suara, getaran, dan tenaga pun instan. Tiga tujuan pabrikan mobil itu kini sudah ada di mobil listrik," pungkasnya.

Sumber: https://money.kompas.com/read/2022/10/31/204000326/cerita-pengemudi-ojol-hemat-rp-250.000-setelah-beralih-ke-motor-listrik?page=2

Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular