"Diterapkannya orderan ganda sementara masih banyak driver yang belum mendapatkan orderan pada saat yang sama juga tidak adanya kesesuaian ongkos yg diterima driver dengan pekerjaan orderan ganda tersebut," ujar Erwan.
"Selanjutnya, tidak adanya kesuaian maps pada tampilan layar aplikasi pada saat orderan masuk dengan fakta yg dijalankan oleh driver. Kami menolak system prioritas, anak tiri dan anak kandung," lanjutnya.
Namun pada aksi ujuk rasa tersebut. para kawanan driver ojol tidak bertemu dengan Gubernur Jambi.
Mereka hanya ditemui oleh Staf Ahli Gubernur Jambi Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Ariansyah dan perwakilan dishub dan diskominfo Provinsi Jambi.
Ariansyah mengucapkan permohonan maaf karena Gubernur Jambi tidak bisa menemui para pengemudi ojol, sedang dinas ke Sungai Penuh.
"Pak Gubernur saat ini sedang di Sungai penuh, pak Gubernur menghadiri acara MTQ tingkat Provinsi Jambi. Saya disini mewakili Pak Gubernur," kata Ariansyah.
Menanggapi tuntutan para pengemudi ojol, Ariansyah menegaskan bahwa aplikator di Jambi tidak memiliki kewenangan.
Dia mengatakan aplikator di Jambi hanya operator yang hanya menginput, sedangkan Servernya berada di Jakarta.
Baca Juga: Update Kasus Driver Ojol Tewas Ditusuk, Pelaku Sempat Lari Ke Dukun
"Dalam waktu dekat kita akan tindak lanjuti, Pemerintah memang melindungi masyarakat tetapi tidak gegabah," katanya.
Source | : | TribunJambi.com |
Editor | : | Ahmad Ridho |