Di sektor mesin, ada ubahan di setang piston titanium yang kini diberikan jalur oli di tengahnya untuk melumasi area pin piston.
Seperti motor prototype di MotoGP atau mobil F1, bagian piston diberikan lapisan DLC (diamond like carbon).
Pakai piston yang bobotnya lebih ringan dari versi sebelumnya, dipadu lift camshaft lebih tinggi 1 mm dan intake lebih pendek 5 mm.
Bagian kopling kering diubah seperti yang dipakai motor WSBK, lebih kecil dan hasilnya lebih ringan 800 gram ditambah ubahan di sektor rasio transmisi.
Hasilnya limiter mesin bisa tembus 16.500 rpm di gigi 6, sementara di gigi lain hanya 16.000 rpm dan jika pakai knalpot standar maksimal di 15.500 rpm.
Baca Juga: Tiba di Sirkuit Mandalika, Toprak Razgatlioglu Langsung Bikin Onar, Yamaha Aerox 155 Jadi Korban
Tenaga maksimal tersebut bisa diraih dalam kondisi menggunakan knalpot racing Akrapovic, dan oli khusus dari Shell yang diklaim bisa menambah hingga 3,5 dk.
Sebab jika hanya knalpot saja, tenaganya diklaim sebesar 237 dk dan jika kondisi standar pabrik dengan knalpot standar Euro 5 tenaga maksimalnya 218 dk.
Nah dengan knalpot Akrapovic, bobot motor jadi lebih ringan 5 kg dan 700 gram lebih ringan dengan opsional velg magnesium.
Khusus pemakaian di sirkuit, tersedia opsional software DTC EVO 3 yang berorientasi untuk kebutuhan balap seperti pilihan tipe ban dan Pit Speed Limiter.
Di pasar Inggris, dengan pilihan full spek di atas maka harganya bisa tembus Rp 1 miliar!
Sedangkan untuk pilihan versi standar harganya berkisar Rp 680 jutaan.
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR