Antrean Pertalite itu membuat Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika, Petrus Pali Amba angkat bicara.
Menurutnya, pihak Pertamina tidak konsisten dalam memberikan kuota jenis BBM Pertalitedi sejumlah SPBU yang mengakibatkan BBM Pertalite cepat habis dan menimbulkan antrean tersebut.
"Kalau memang 24 ribu liter ya bilang saja 24 ribu, jangan bilang 16 kalau bisa dikasih 24 per hari," terangnya.
Lebih lanjut dia mengatakan jika pihaknya sudah menyurati Pertamina yang intinya meminta terkait kejelasan kuota BBM tersebut.
"Saya sudah menyampaikan ke Pertamina, saya bilang transparan ke kami tentang kuota yang diberikan setiap hari ke SPBU sebagai dasar Disperindag dalam pengawasan," lanjutnya.
tim Disperindag juga selalu standby di setiap SPBU di Timika untuk melakukan pengawasan hingga sore hari.
"Kami mengawasi, sosialisasi juga kami berikan dalam pelarangan penjual eceran. Kami sering melakukan pengawasan ini," katanya.
Baca Juga: Gegara Pertalite Langka di Nagan Raya, Warga Sampai Beli Pertamax Walaupun Harga Lebih Mahal
Selain itu, untuk kuota solar di empat SPBU seperti di Mapurujaya, Nawaripi, SPBU Hasanuddin dan SPBU SP 2 dari Pertamina hanya mendistribusikan 8 ton setiap harinya.
"Jadi di empat SPBU itu dari Pertamina hanya disediakan 8 ton per hari untuk jenis Solar," ujarnya.
Ia berharap, menghindari antrian panjang seperti ini pihaknya meminta agar pertamina lebih tranparan.
"Warga sudah benyak mengeluh karena harga BBM naik dan masih antre juga. Apalagi antrenya panjang, dan ini berbeda dengan sebelumnya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul "Disperindag Mimika Minta Pertamina Konsisten Pembagian Kuota Pertalite Untuk Kurangi Antrean"
Source | : | TribunPapua.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR