SPBU Pertamina Diduga Jual Pertalite Harga Pertamax Polisi Turun Tangan Uji Lab Hasilnya Bikin Kaget

Aong - Minggu, 20 November 2022 | 19:22 WIB
MyPertamina
Ilustrasi SPBU Pertamina jual Pertalite harga Pertamax

MOTOR Plus-online.com - Sebuah unggahan Instagram bikin geger yang menduga SPBU Pertamina berbuat curang.

SPBU Pertamina diduga jual Pertalite harga Pertamax polisi turun tangan uji lab hasilnya bikin kaget faktanya begini. 

Dalam video terlihat SPBU Pertamina diduga jual Pertalite pakai dispenser Pertamax sehingga bikin heboh.

Sang penggugah video curiga warna Pertamax yang keluar dari dispenser SPBU seperti Pertalite.

Video tersebut diposting akun TikTok Jumat (11/11/2022), kemudian dibagikan ladi ke media sosial Instagram pada Selasa (15/11/2022).

"Pembodohan, penipuan penjualan BBM PERTALITE BERKEDOK PERTAMAX," tulis pengunggah TikTok.

Tampak dalam video, pria berbaju hitam memegang botol air dalam kondisi kosong.

Kemudian, pria berseragam polisi memegang nozel dispenser Pertamax dan mengarahkannya pada botol tersebut.

Baca Juga: Harga Pertalite Naik Antrean Panjang di SPBU, Disperindag Mimika Minta Pertamina Lakukan Ini

Baca Juga: Video Truk Tangki Pertamina Angkut Pertalite Terbakar di Cengkareng, Ini Penjelasan Soal Stok BBM

Kolase TikTok.com/al_battar_STEGIL24
Diduga Pertalite seharga Pertamax di SPBU Buton Utara, begini penjelasan pihak Pertamina.

BBM pun keluar dan mengisi botol air mineral.

Terlihat dalam video, BBM yang keluar dari nosel berwarna hijau.

"Ini Pertalite ini, hijau. Pertamax, dia biru," ujar suara dalam video tersebut.

"Jadi isinya apa ini, coba lihat Pertalite atau Pertamax. Pertalite toh? Tapi dia jual Pertamax, pompanya Pertamax, harga Pertamax. Ini meterannya juga Pertamax," lanjutnya.

Menurut keterangan di Instagram tersebut, video diambil di salah satu SPBU Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pertamina beri penjelasan 

Pjs Area Communications Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Taufiq Kurniawan meluruskan kejadian tersebut.

Peristiwa dalam video itu imbuhnya, terjadi pada Rabu (9/11/2022) sore, saat kepolisian memasukkan nozel Pertamax ke dalam botol dan warnanya mirip Pertalite.

Baca Juga: Brutal Pembeli Pertalite Ngamuk Pukul Petugas SPBU, Seorang Warga Kena Tusuk di Dada

Facebook Sam Makarna
Pertalite yang pernah geger berubah warna

Malam harinya, menurut Taufiq, polisi pun menyegel SPBU di Kecamatan Kalisusu, Kabupaten Buton Utara, Sultra tersebut.

"Kemudian Kamis (10/11/2022), tim dari Polres Buton Utara yang melakukan penyegelan membawa sampel dari SPBU untuk dilakukan pengujian lab," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/11/2022).

Uji lab sendiri dilakukan di Terminal BBM Baubau, Sultra, sekitar enam jam perjalanan dari Buton Utara.

Saat dilakukan pengetesan terhadap sampel, Taufiq mengatakan bahwa BBM tersebut sesuai dengan spesifikasi Pertamax.

Hanya saja, warna BBM dalam botol tampak mendekat hijau atau biru kehijau-hijauan.

"Kemudian, tim kita kan punya sampel ketika mengirimkan BBM ke SPBU tersebut, di sampelnya tidak ada masalah, warnanya biru, spesifikasinya juga sama, jadi tidak ada perubahan," ungkap dia.

Hari berikutnya, pada Jumat (11/11/2022), tim dari Pertamina pun langsung berangkat untuk mengambil sampel dari tangki timbun SPBU dan dari nozel dispenser.

Baca Juga: Setelah Isi Pertalite Di SPBU Motor Honda Verza Meledak, Ada Percikan Listrik Dari Busi

Setelah dimasukkan ke dalam gelas ukur, BBM yang keluar dari nozel maupun diambil dari tangki timbun berwarna biru.

"Jadi kita justru bingung, kenapa pas di botol sampel dari polisi warnanya hijau, pas kita keluarin dari nosel warnanya biru. Padahal itu belum pernah ada perubahan sama sekali," kata Taufiq.

Setelah itu, melihat hasil pengecekan lab di Terminal BBM Baubau serta langsung di SPBU, pihak kepolisian pun melepaskan segel pada Sabtu (12/11/2022).

"Jadi Sabtu itu segel sudah dilepas, hari Minggu (13/11/2022), SPBU sudah beroperasi," tuturnya.

Warna bukan patokan

Taufiq menjelaskan, warna bukanlah indikator satu-satunya spesifikasi BBM.

Untuk menentukan sebuah BBM masuk spesifikasi mana, harus dilakukan uji lab secara lengkap, termasuk berat jenis, nilai penguapan atau nilai kalor, dan beberapa parameter lain.

Dia menegaskan, semua produk Pertamina sudah memiliki spesifikasi sesuai Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Ditjen Migas Kementerian ESDM).

Baca Juga: Mau Beli Pertalite Antrinya Panjang Terpaksa Isi Pertamax, Dosen UGM Beri Tahu Resikonya Terhadap Mesin

"Ditjen Migas mengeluarkan spesifikasi, kalau Pertalite itu berat jenis sekian sampai sekian, nilai kalor-nya sekian sampai sekian, karena itu diperuntukkan untuk mesin yang speknya 90," ungkap dia.

"Kalau Pertamax juga dikasih ambang batasnya," lanjut Taufiq.

Menurut dia, Pertamina tidak pernah keluar dari spesifikasi.

Bahkan, pihaknya selalu melakukan uji sampling di setiap tahapan sebelum sampai ke konsumen.

Pengujian sendiri dilakukan sebelum kapal melakukan pembongkaran di Terminal BBM.

Dan apabila ternyata tidak sesuai spesifikasi, maka kapal akan ditolak. Selanjutnya, sebelum tangki Pertamina keluar dari pagar Terminal BBM, pihaknya juga melakukan pengetesan sampel BBM.

"Kalau hasilnya ternyata tidak sesuai ya tidak jadi dikirim. Itu di sisi Pertamina," tutur dia.

Sementara di sisi SPBU, juga dilakukan uji kualitas dan kuantitas.

Uji kualitas sama seperti pada tahapan sebelumnya, yakni untuk membuktikan apakah sesuai dengan spesifikasi.

Sedangkan quantity atau kuantitas, untuk mengecek apakah jumlah BBM yang diterima konsumen sama dengan yang dibeli.

"Pengecekan di SPBU setiap ada BBM masuk. Jadi intinya, sebelum dia melangkah ke proses selanjutnya, pasti dilakukan pengetesan," ungkap Taufiq.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Video SPBU di Buton Utara Diduga Jual Pertamax Ternyata Berisi Pertalite, Ini Kata Pertamina".

Penulis : Aong
Editor : Aong


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular