MOTOR Plus-Online.com - Angka yang muncul pada RON seperti di Pertalite dijelaskan oleh ahli, kira-kira menunjukan apa?
Sempat ramai di masyarakat isu mengenai Pertalite yang dianggap makin boros pasca kenaikan harga BBM pada awal September lalu.
Publik maupun para bikers pun menuntut adanya uji laboratorium pada Pertalite demi memastikan kualitasnya.
Namun sempat beredar di media sosial kalau Pertalite baru-baru ini hanya memiliki RON 86.
Angka tersebut jelas lebih rendah dari BBM jenis Premium yang memiliki RON 89.
Padahal sejatinya, Pertalite memiliki RON 90.
RON 86 pada Pertalite tersebut diuji dengan alat tester yang bernama Analyzer Meter Octane Number Portable Tester.
Ahli otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Tri Yuswidjajanto Zaenuri memberikan penjelasannya.
Baca Juga: Pemotor Beli Pertalite Pukul Petugas SPBU Di Semarang, Berawal Minta Pengisian Di Botol
Menurutnya, alat octane tester model portable hanya bisa menampilkan ideks oktan saja bukan RON.
"Alat ini bekerja pakai spektrum, menunjukkan senyawa tertentu yang terkandung. Jadi hasilnya berdasarkan senyawa di dalamannya" tuturnya.
"Kalau mau lihat RON, mesti dites pakai alat CFR Engine seperti yang ada laboratorium di Lemigas" jelasnya.
Buat yang belum tahu, RON memiliki kepanjangan Research Octane Number.
RON atau angka oktan adalah ukuran stabilitas bahan bakar.
Dikutip dari Laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), semakin tinggi nilai oktan pada bahan bakar mengartikan semakin baik kualitasnya.
Contoh perbandingannya yakni Pertalite yang memiliki RON 90, sedangkan Pertamax punya RON 92.
Belum lagi Pertamax Turbo yang memiliki RON 98.
Baca Juga: Waduh, Jeriken Pertalite Tumpah, 5 Motor dan Rumah Langsung jadi Abu
Makanya, BBM yang memiliki RON yang lebih tinggi cenderung mahal harganya.
Dalam pembakaran di mesin, semakin tinggi angka oktan, semakin banyak kompresi dari piston yang dapat ditahan bahan bakar sebelum mesin menyala.
Jadi begitu brother pembahasan umum mengenai RON dan angka RON yang tertera pada Pertalite.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR