MOTOR Plus-Online.com - Gara-gara tidak dibelikan motor, remaja di Lubuklinggau ini langsung bikin orangtuanya syok setengah mati.
Remaja tersebut diketahui berinisial MR (19).
Merasa jiwa remajanya yang berapi-api, kepada orangtuanya MR minta dibelikan motor.
Namun apa daya orangtua MR tidak bisa menuruti keinginan MR karena faktor ekonomi.
Merasa sakit hati, MR pun melakukan aksi nekat dan di luar nalar, yakni mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Aksi MR diketahui saat kedua orangtuanya baru pulang dari pasar dan menemukan putra mereka tewas tergantung di dalam rumah.
Terkejut dengan kondisi itu, mereka pun langsung berteriak histeris sampai akhirnya warga setempat keluar untuk membantu korban.
Saat dibawa ke rumah sakit, MR dinyatakan tewas.
Baca Juga: Motor Honda Revo Misterius Parkir di Pinggir Jembatan dan Ada Surat Wasiat, Warga Malang Geger
Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau, AKP Robi Sugara mengatakan, kejadian itu berlangsung Minggu (27/11/2022) malam.
AKP Robi menjelaskan Rivaldo sempat meminta dibelikan motor kepada kedua orangtuanya.
Namun, karena kondisi keuangan keluarga yang tak mencukupi, permintaan tersebut belum bisa dipenuhi orangtuanya.
“Sejauh ini dugaannya karena korban ngambek tidak dibelikan motor. Karena curhatan korban terakhir ke orang tuanya seperti itu,” ujar Robi, Senin (28/11/2022).
Robi menambahkan, dari hasil visum luar, mereka tidak menemukan tanda kekerasan di tubuh korban.
Hanya saja, kondisi tubuh Rivaldo mengalami luka akibat terjerat tali di bagian leher.
“Korban tewas dengan tergantung tali tambang warna biru. Di TKP juga terdapat kursi plastik yang digunakan,” ujarnya.
Menurut Robi, pihak keluarga pun menolak dilakukan otopsi terhadap MR, sehingga jenazah pun langsung diserahkan untuk dikebumikan.
“Keluarga sudah sepakat menerima kejadian tersebut dan menolak untuk dilakukan otopsi,” jelasnya.
Waduh menurut brother gimana ini?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Marah Tak Dibelikan Motor, Remaja di Lubuklinggau Ditemukan Tewas Gantung Diri"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR