Motor PLUS-Online.com - Menjelang akhir tahun, ada kalanya mulai menyiapkan liburan melalui jalan darat atau road trip.
Daripada sekadar turing yang hanya bisa memuat dua orang, ada baiknya jika punya budget untuk membeli motor baru, bisa juga membeli mobil seken.
Dengan budget Rp 30 jutaan untuk motor Yamaha NMAX dan Honda PCX 160, juga ada pilihan mobil seken yang start dari harga yang sama.
Dilansir dari OtoSeken, untuk harga Rp 30-40 jutaan, pilihan mobil bekas dipasaran banyak jenisnya dan pilihannya.
Seperti mulai dari city car hingga Multi Purpose Vehicle atau MPV.
Disampikan oleh Abdullah, Pemilik dealer mobkas Jaya Motor di Jelambar No. 54 Jakarta Barat.
"Kebanyakan pembeli mobil bekas harga Rp 40 jutaan memilih yang tipe MPV cocok buat bawa keluarga," kata Abdullah.
Namun, dengan dana sebesar itu, tentu saja mobil yang didapatkan tahun tua.
Kebanyakan usianya mobilnya sudah lebih dari 17 tahun.
Baca Juga: Modal Rp 60 Jutaan Bikers Sudah Dapat Mobil Seken Ada yang Belum 10 Tahun
"Seperti Hyundai Atoz keluaran 2002 dijual dengan harga Rp 40 juta," papar Abdullah lagi.
"Ada juga Chevrolet Aveo keluaran 2004 yang harganya di kisaran Rp 40 jutaan," imbuhnya.
Meskipun tua, bukan tidak mungkin kalian mendapatkan mobil bekas terbaik apabila pintar dan jeli dalam memilihnya.
Selain itu, jangan ragu untuk membawa serta orang yang ahli untuk mengetahui kondisi mobil sebelum membelinya.
Nah, tim telah merangkum beberapa pilihan mobil bekas yang bisa dibeli dengan rentang harga Rp 30 juta sampai Rp 40 jutaan.
Berikut pilihannya
Tipe | Tahun | Harga |
Daihatsu Ceria | 2005 | Rp 36 juta |
Chevrolet Aveo | 2004 | Rp 40 juta |
Hyundai Atoz | 2002 | Rp 40 juta |
Daihatsu Espass 1.3 | 2006 | Rp 38 juta |
Suzuki Esteem | 1997 | Rp 31 juta |
Suzuki Carry 1.0 | 1995 | Rp 35 juta |
Daihatsu Taruna | 2000 | Rp 46 juta |
Kijang Super Long | 1995 | Rp 42 juta |
* Harga bisa saja akan berbeda dengan pedagang mobkas lainya, tergantung daerah dan kondisi mobil.
Source | : | Otoseken.id |
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR