Daripada Pertalite Ternyata Jauh Lebih Menguntungkan Pakai Pertamax, Pakar Dari ITB Ungkap Alasannya

Galih Setiadi - Rabu, 30 November 2022 | 19:35 WIB
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Foto ilustrasi motor isi Pertalite. Mending pakai Pertamax jauh lebih menguntungkan daripada Pertalite, pakar dari ITB ungkap alasannya.

MOTOR Plus-online.com - Rupanya pakai Pertamax jauh lebih menguntungkan daripada Pertalite, ahli dari ITB kasih penjelasan dan alasannya.

Seperti yang brother tahu, harga Pertalite Rp 10.000 per liter sedangkan Pertamax dibanderol mulai Rp 13.900 per liter.

Kalau dihitung-hitung, harga Pertalite lebih murah Rp 3.900 per liter dibanding Pertamax.

Tapi ternyata, pakai Pertamax justru lebih menguntungkan daripada Pertalite, yuk simak penjelasannya.

Tidak hanya kenaikan harganya, Pertalite sempat bikin heboh lantaran dianggap lebih boros.

Adapun isu Pertalite lebih boros menguat tidak lama setelah harganya naik pada 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.

Tidak hanya itu, Pertalite juga disorot dengan isu RON 86, yang mana Pertamina mengklaimnya RON 90.

Dibanding Pertalite, rupanya Pertamax justru jauh lebih menguntungkan, bro.

Baca Juga: Turun 2 Kali Update Harga Pertamax Series dan Pertalite Hari Ini 30 November Beda Daerah Harga Berbeda

Kepala Pusat Kebijakan Keenergian Institut Teknologi Bandung (ITB), Retno Gumilang memberikan penjelasan.

Keuntungan memakai Pertamax dibanding Pertalite tidak terlepas dari RON masing-masing BBM Pertamina tersebut.

"Jadi kalau bensin ramah lingkungannya naik dibandingkan RON 88, masyarakat masih bisa menerimanya."

"Kenapa? Karena dibalik itu kualitas bensin yang baik itu tidak hanya memiliki dampak pada lingkungan, tetapi dari (jarak tempuh) kilometernya ternyata lebih panjang, dibandingkan dengan Ron lebih rendah," ungkapnya dikutip dari TribunJatim.com.

"Ada selisih heating value yang menyebabkan lebih hemat. Sehingga perhitungan keekonomiannya harus mempertimbangkan itu," ujarnya.

Untuk memotivasi masyarakat beralih, Gumilang menyarankan agar pemerintah memberikan subsidi kepada BBM dengan RON lebih tinggi.

Sehingga BBM yang dikonsumsi masyarakat jauh lebih hemat dan ramah lingkungan.

"Kalau memang mau subsidi yang lebih ramah lingkungan, atau kalau kita sudah bicara bentuk bahan bakar lainnya, Biofuel, itulah yang disubsidi," tutur dia.

Meski begitu, ia menyadari bahwa penghapusan subsidi atau insentif untuk Pertalite tidak bisa langsung dilakukan.

Namun upaya untuk mengajak masyarakat beralih ke Pertamax merupakan satu keharusan.

Baca Juga: SPBU Terbakar di Kalsel, Diduga Akibat Motor 2-Tak Korsleting Usai Isi BBM Pertalite

"Harusnya diusulkan bahwa kalau mau subsidi yang lebih ramah lingkungan lah yang harus disubsidi," ujarnya.

Berdasarkan data, 46 persen dari partikel halus di Jakarta berasal dari sektor transportasi.

Kemudian sumber karbon monoksida 90 persen berasal dari sektor transportasi di Jakarta.

Sejalan dengan data ini, menurut Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Konsumen Indonesia (YLBKI), Yayan Sutarna Suprianto, penghematan BBM harus dibarengi dengan penambahan transportasi umum.

"Penghematan BBM salah satunya dengan perbaikan infrastruktur dan fasilitas transportasi umum agar masyarakat mau pindah dari fasilitas/transportasi pribadi menggunakan kendaraan umum," ujarnya.

Yayan mengingatkan, pemerintah juga harus memiliki regulasi yang jelas dalam pendistribusian BBM bersubsidi.

Sebab berdasarkan data Menteri Keuangan, Sri Mulyani, 80 persen penikmatnya ternyata masyarakat kalangan mampu dan kaya.

"Masyarakat di bawah jangan dibiarkan terus memiliki kecemburuan sosial, karena masyarakat akan mudah bergejolak jika kecemburuan sosial terus ada dan tidak dicarikan solusi untuk mengatasinya," kata Yayan.

Gimana bro, tetap pakai Pertamax atau Pertalite nih?


Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul "Inilah Alasan Memakai Pertamax Jauh Lebih Menguntungkan Dibanding Pertalite, Ini Penjelasan Ahli"

Source : TribunJatim.com
Penulis : Galih Setiadi
Editor : Joni Lono Mulia


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular