MOTOR Plus-Online.com - Geng motor di Surabaya diciduk polisi karena rusuh setelah nobar Piala Dunia 2022 hingga nekat menyerang warkop.
Ada-ada saja kelakuan para remaja yang diduga kumpulan geng motor di Surabaya ini.
Usai nonton bareng alias nobar Piala Dunia 2022, mereka malah berbuat onar hingga menyerang sebuah warkop.
Bahkan ketika diamankan oleh polisi, para remaja anggota geng motor ini masih bisa tertawa cengengesan saat ditangkap.
Mengutip Surya.co.id, sekelompok remaja menyerang Warkop Kriwul di kawasan Jalan Arief Rahman Hakim, Kelurahan Keputih, Sukolilo, Surabaya.
Kejadian ini terjadi seusai gelaran nobar Piala Dunia 2022 antara Spanyol Vs Jepang sekitar pukul 1.45 WIB.
Seorang korban, Ivan, menceritakan penyerangan itu berawal dari rombongan motor yang datang ke warkop tersebut
Rombongan itu tiba-tiba mengumpat kata-kata menantang kepada pengunjung warkop, termasuk Ivan.
Baca Juga: Satpam Perumahan Dikeroyok Puluhan Anggota Geng Motor di Surabaya, Motif Jadi Tanda Tanya
Usai menantang, gerombolan itu melempari batu dan botol dari jalan kepada Ivan dan empat pengunjung warkop lainnya.
Bahkan ada empat motor yang terparkir di halaman warkop turut dirusak menggunakan parang.
Ivan dan 4 orang pun langsung lari ke dalam toilet warkop untuk sembunyi.
Dari dalam toilet itu, Ivan mendengar suara kaca pecah.
Para anggota geng motor itu juga meminta Ivan dan 4 orang keluar dari dalam toilet hingga pintu didobrak-dobrak.
Beruntung, Ivan dan 4 orang masih kuat menahan slot pintu kamar mandi agar tidak jebol, mereka pun selamat dari serangan teror.
"Sekitar 10 menitan mungkin kami diserang. Pas keluar dari kamar mandi; tv, etalase, gelas pecah. Empat sepeda motor yang di depan warkop itu jatuh semua," ceritanya.
Ivan dan korban lain setelah keluar dari toilet, teriak-teriak meminta tolong.
Ivan melihat gangster yang baru saja menyerangnya jalan ke arah Kampus Hang Tuah.
Baca Juga: Mencekam, Geng Motor di Surabaya Teror Warga, Bacok Pemotor dan Satpam Perumahan
Namun, baru jarak 100 meter dari Warkop Krimul, orang-orang yang menyerangnya itu berhenti.
Di titik itulah gangster kembali membuat kisruh, seorang warga hampir dibacok menggunakan parang, setelah ketahuan merekam video dengan menggunakan handphone.
Warga tersebut kemudian langsung lari masuk ke dalam rumahnya.
Ivan bisa memastikan orang-orang yang menyerangnya ada sekitar 40 orang.
Semuanya masih usia remaja, sepenglihatannya, satu motor ditunggangi dua orang.
Mereka yang dibonceng rata-rata membawa botol, batu, ketapel, dan parang.
Seorang warga akhirnya melaporkan kejadian itu ke polisi, warga kemudian melakukan pengepungan.
Polisi menghadang dari arah timur, sedangkan warga dari arah barat.
Sebagian gerombolan remaja itu akhirnya tertangkap di sekitaran Minimarket Sakinah, ada 12 orang yang tertangkap.
Baca Juga: Teror Geng Motor Bersajam di Probolinggo, Nekat Lukai 3 Pemotor di Malam Hari
Sebelum menyerang warkop, gerombolan anak-anak ini sudah merusak satu portal pintu masuk Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
Belasan anak usia belasan itu sekarang ditahan di Polsek Sukolilo.
Mereka tidak ditahan di dalam sel, melainkan dibiarkan duduk di salah satu sudut ruangan tengah area Polsek Sukolilo, dengan kondisi tangan diborgol.
Belasan anak itu diprediksi merupakan anak-anak yang tergabung dalam anggota geng motor.
Dari raut mukanya tidak ada yang merasa menyesal, bahkan salah seorang dari mereka ada yang terlihat masih bisa cengengesan.
Haji Abdul Fatah salah seorang warga Sukolilo mengaku miris melihat fenomena pergaulan remaja di zaman sekarang.
Kejadian ini bukan kali pertama menimpa kawasannya, seingatnya, sejak Januari hingga awal Desember 2022 ini sudah 3 kali gangster menyerang daerah Sukolilo.
"Pertama bulan September menyerang Masjid kawasan Keputih. Kedua, sekitar bulan Oktober ada warga kepalanya pecah. Yang ketiga 2 Desember ini," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul "Geng Motor Serang Warkop di Surabaya Seusai Nobar Piala Dunia 2022, Cengengesan saat Ditangkap"
Source | : | Surya.co.id |
Penulis | : | Yuka S. |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR