MOTOR Plus-Online.com - Motor Suzuki Shogun diduga milik pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung, segini harga bekasnya bro. Bom bunuh diri terjadi di Kantor Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat pagi ini, Rabu (7/12/2022).
Dikutip dari Kompas.com, Kapolrestabes Bandung Aswin Sipanyung mengatakan bom bunuh diri meledak sekitar pukul 08.20 WIB.
Saat itu, anggota Polsek Astana Anyar sedang menggelar apel pagi. Tiba-tiba datang laki-laki menerobos barisan apel pagi sambil mengacungkan senjata tajam.
Seketika bom bunuh diri meledak melukai tiga polisi. Sementara pelaku meninggal dunia di lobi Mapolsek Astana Anyar.
Kini ketiga polisi yang luka-luka dibawa di RS Sartika Asih, Bandung untuk mendapatkan perawatan.
"Jalan raya ditutup. Saat ini (kami) sedang menunggu tim jibom dari Kapolda Jabar," ungkap Aswin.
Dari foto dan video yang beredar di media sosial, diduga pelaku mendatangi Mapolsek Astana Anyar menggunakan motor Suzuki Shogun tahun 2000.
Terlihat Suzuki Shogun itu warna biru. Ada selembar kertas berisi pesan tertempel di pelat nomor.
Baca Juga: Breaking News Polsek Astanaanyar Bandung Diserang Bom Bunuh Diri, Pemotor Berhamburan
Sekedar info, Suzuki Shogun 110 tahun 2000 jadi motor bebek yang sempat ngehits di Indonesia. Memasuki era milenium tahun 2000, Suzuki memperkenalkan New Shogun 110 R.
Dengan tagline 'Shogun Dilawan' motor bebek 4-tak ini berhasil memikat bikers.
Dari tahun 2000-2004, Suzuki Shogun 110 R berhasil mencatatkan penjualan hampir 900.000 unit.
Namun menurut beberapa pengguna, mesin di Suzuki Shogun ini tidak 'segalak' versi Shogun Kebo.
Generasi kedua Suzuki Shogun ini memiliki desain bodi ramping dan aerodinamis.
Meski sudah disuntik mati tahun 2004, penggemar motor bebek zaman now masih mencari Suzuki Shogun 110 R.
Menelusuri beberapa e-commerce, harga bekas motor Suzuki Shogun tahun 2000 di kisaran Rp 2 jutaan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung, Pelaku Tewas"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR