MOTOR Plus-online.com - Sampai saat ini kelangkaan Pertalite dan Solar belum juga teratasi, antrean motor di depan SPBU membuat Pemkab Lembata kecam distributor.
Kelangkaan Pertalite dan Solar di Lembata dirasakan sangat menyulitkan pemotor dan pemilik usaha yang akan mengisi bensin.
Puluhan motor harus antri lama untuk membeli bensin.
Melihat kelangkaan Pertalite dan Solar masih terjadi, Pemkab Lembata geram dengan pihak distributor.
Motor harus menunggu berjam-jam hanya untuk membeli Pertalite di SPBU Pertamina.
Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) geram dengan pihak distributor Bahan Bakar Minyak (BBM) lantaran mereka tidak pernah mengikuti rapat koordinasi kelangkaan BBM.
Kepala Bagian Ekonomi Pemkab Lembata El Mandiri mengatakan, ketidakhadiran pihak penyalur membuat pemerintah kesulitan mendapat data realisasi BBM yang telah disalurkan ke wilayah itu.
Padahal, kata El, data dan kehadiran mereka sangat penting sehingga mempermudah pemerintah untuk melakukan pengawasan dan pengendalian.
"PT. H selaku penyalur ini sangat tertutup dan tidak kooperatif dengan Pemda, berapa kali diundang rapat tidak datang dan tidak diwakilkan ke staf pengelola. Pemda juga agak kesulitan," ujar El saat dihubungi, Kamis (15/12/2022).
Sehingga terpaksa pihaknya meminta laporan realisasi dari Patra Niaga Maumere, Kabupaten Sikka.
El meminta distributor tak mengabaikan persoalan hanya lantaran mereka satu-satunya penyalur BBM di Lembata.
Ia melanjutkan saat ini Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) PT. Ema Senaren sementara dibangun di Cabang Ile Ape.
Apalagi, beber El, ke depan perijinan usaha juga masih terkait dengan Pemda.
"Jadi Pemda bisa lakukan evaluasi dan pihak mana yang profesional dalam melayani konsumen dan punya hubungan baik dengan Pemda itulah yang akan survive," katanya.
Diketahui, masalah kelangkaan BBM terutama jenis solar dan Pertalite di Lembata masih terjadi.
Setiap hari warga terpaksa harus menunggu lama untuk mendapat BBM.
Bahkan antrean panjang mengular sampai di luar SPBU.
Pemkab Lembata sudah memberikan surat permohonan penambahan kuota ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) di Jakarta.
Namun hingga saat ini masalah kelangkaan BBM belum terpecahkan.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR