Harga Pertamax Turbo Ikut Naik, Tim Balap Harus Putar Otak Atur Biaya

MOTOR Plus-Online.com - Harga bahan bakar, khususnya Pertamax Series memang naik cukup tinggi di pertengahan 2022. 

Baik itu Pertamax yang kini seharga Rp 13.900 per liter dan Rp 15.200 untuk Pertamax Turbo. 

Kenaikan harga bensin ini jelas bukan hanya berdampak pada pengguna harian saja, tetapi juga para pelaku balap motor. 

Kompresi mesin yang tinggi, bahan bakar yang digunakan pada rata-rata motor balap adalah RON 98 atau setara dengan Pertamax Turbo. 

DAB/MOTOR Plus

Motor balap memiliki kompresi mesin yang tinggi. Butuh oktan bahan bakar RON 98 atau setara Pertamax Turbo.

Tak heran kalau setiap penyelenggara balap selalu menyediakan bahan bakar Pertamax Turbo bagi setiap tim yang memang sudah mendapatkan jatah bensin dari setiap biaya pendaftaran. 

Maka dari itu dengan meningkatnya harga bensin juga membuat setiap tim mulai mengencangkan ikat pinggang dalam mengatur bujet dalam setiap balapan. 

"Memang terasa, cuma kan dampaknya kalau balapan tidak langsung karena sudah sepaket sama biaya pendaftaran. Jadi biaya pendaftaran saja yang jadi lebih mahal," tutur Rudi Hadinanta, Manajer Tim ART Jogja memberikan pendapat. 

"Paling terasa kalau penggunaan bensin saat mau latihan, jadi terasa kan enggak sedikit dari tim kami," lanjutnya. 

Apalagi di skuat ART Jogja terdiri dari 9 pembalap yang berlomba di setiap kelas, dari Expert, Novice, Rookie dan Beginner. 

Baca Juga: Harga BBM Pertamax Turbo dan Lainnya Naik, Daerah Ini Paling Mahal

Kalau latihan pasti membutuhkan sekitar 100 liter bahan bakar agar maksimal. 

Pun hal senada dilontarkan oleh Fandi Danisyah, Owner Tim Honda Narendra 260 yang juga merasakan dampak naiknya harga Pertamax Turbo. 

"Memang naik sih, cuma untuk latihan memang itu salah satu yang kita korbankan asal pembalap kami bisa latihan dan balapan dengan maksimal," kata Fandi. 

Subsidi juga sudah dilakukan pada setiap promotor motor balap, sehingga event yang mereka selenggarakan tetap ramai peserta. 

Baca Juga: Subsidi Motor Listrik Digugat Karena Dianggap Tidak Tepat Sasaran