MOTOR Plus-Online.com - Pada Kejurnas Motoprix dan OnePrix ada tiga motor yang digunakan.
Ada Yamaha MX-King, Honda Supra GTR, dan Honda Sonic. Kenapa Yamaha hanya satu dan Honda dua jenis sekaligus?
Pada sejarahnya, Honda Sonic adalah motor yang diperuntukan oleh Astra Honda Motor (AHM) untuk Kejurnas Underbone di Indonesia.
Sedangkan Honda Supra GTR diperuntukan untuk harian, bahkan memiliki citra motor bebek penjelajah.
Hanya saja Honda Supra GTR digunakan untuk balap pada ARRC UB150 sejak tahun 2017, sedangkan Sonic sudah digunakan untuk balap sejak 2015.
Citra balap Asia membuat banyak yang meriset Honda Supra GTR untuk balapan, apalagi saat beberapa tim Indonesia turun sebagai wildcard UB150 di ARRC Sentul 2017.
Honda Sonic yak lolos homologasi ARRC, sedangkan Supra GTR lolos. Saat itu pula AHM mulai memperbolehkan penggunaan Honda Supra GTR di kancah balap nasional.
Dimulai dari ART Jakarta dan ART Jogjakarta yang berafiliasi dengan AHRT sebagai tim pabrikan di balap motor bebek.
Honda Supra GTR berhasil mengantarkan Fitriansyah Kete juara nasional OnePrix 2019 lalu.
Baca Juga: Juara Dunia WSBK 2022 Alvaro Bautista Ingin Tes Motor MotoGP Ducati, Kebagian Jatah Wildcard?
Lalu bagaimana dengan feeling berkendaranya?
Mengenai gaya balap dari kedua motor ini jelas berbeda, meski sasis dan mesin yang digunakan sama, tetapi bentuk bodi dan stang sangat berbeda.
"Honda Sonic itu enteng, seperti feeling bawa motor sport, kalau GTR itu enak bodinya pas," papar Veda Ega yang tahun lalu pakai Sonic di MP4 dan tahun ini GTR di MP3.
Supra GTR memang memiliki bodi yang lebih proper untuk dijepit dengan paha, sehingga bisa membantu kala pembalap bermanuver.
Dari sisi aerodinamika juga bisa bersaing dengan Yamaha MX-King, sehingga kini lebih banyak populasinya dibandingkan Sonic.
"Sebenarnya semua disesuaikan dengan kebutuhan si pembalap, kalau kami pilih GTR ya karena Rama dan Ziven yang memilih," tutur Fandi Nadisyah, Owner Honda 250 Narendra Racing.
Baca Juga: Kejurnas OnePrix Dan Motorprix 2023 Busi NGK Siap Support 14 Tim Sekaligus
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR