MOTOR Plus-online.com - Uang koin Rp 1.000 kelapa sawit atau koin Rp 5.00 melati yang paling mahal, dulu punya satu keping bisa untuk beli motor baru Yamaha NMAX.
Fenomena uang koin beberapa waktu lalu bikin geger karena harga jualnya yang mahal.
Satu keping uang Rp 1.000 kelapa sawit misalnya bisa laku puluhan juta atau setara motor Yamaha NMAX.
Tidak kalah dengan uang koin Rp 1.000 kelapa sawit, uang koin Rp 5.000 gambar Melati juga tidak kalah mahal.
Ketika booming karena harga jualnya yang mahal, pemilik uang koin Rp 1.000 kelapa sawit dan uang koin Rp 5.00 gambar melati banyak yang menjualnya di toko online (e-commerce).
Ada yang menawarkan satu keping uang koin kelapa sawit Rp 10.000.000 sampai Rp 50.000.000.
Tapi sekarang, uang koin Rp 1.000 kelapa sawit atau Rp 5.000 gambar melati punya nilai jual yang terjangkau (murah).
Dikutip MOTOR Plus-online dari beberapa toko online (e-commerce), uang koin Rp 1.000 kelapa sawit ditawarkan cuma Rp 5.000 dan yang paling mahal Rp 1.000.000.
Baca Juga: Uang Kertas Rp 100 Perahu Pinisi Laku Setara Yamaha TMAX, Harga Aslinya Dibongkar Kolektor Uang Kuno
Sementara harga terbaru uang koin Rp 5.00 gambar melati ditawarkan di toko online mulai harga Rp 60.000 sampai Rp 500.000 per kepingnya.
Masih lebih mahal uang koin Rp 1.000 kelapa sawit dibanding uang koin Rp 5.00 gambar melati.
Tapi harga kedua uang koin ini masih bisa melonjak jika ada kolektor yang mencari dan berani bayar mahal.
Di salah satu toko online bahkan ada yang menjual uang koin Rp 5.00 gambar melati Rp 15.000.000 untuk satu kepingnya.
Jika ada yang berani membeli, satu keping uang koin Rp 5.00 gambar melati ini setara harga motor bebek Honda Revo Fit.
Dikutip dari situs hondacengkareng.com, satu unit motor Honda Revo Fit terbaru dibanderol Rp 15.837.000.
Nah untuk kolektor uang kuno termasuk pemilik uang koin Rp 1.000 kelapa sawit dan Rp 5.00 gambar melati lebih baik disimpan.
Siapa tahu jika ada kolektor yang butuh bisa dibeli dengan harga yang mahal.
Source | : | Lazada,Tokopedia |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR