MOTOR Plus-online.com - Pakai per CVT motor matic yang lebih keras di mesin standar ternyata malah banyak ruginya, loh.
Biasanya, pengguna motor matic mengganti per CVT yang lebih keras dari standarnya untuk mendapatkan akselerasi yang lebih baik.
Untuk mendapatkan per CVT yang lebih keras, biasanya menggunakan merek aftermarket yang dijual dengan tingkat kekerasan beragam.
"Untuk per CVT aftermarket itu rata-rata ukurannya 1.000, 1.500 sampai 2.000 rpm," kata Gunawan, Engineering PT. Faito Racing Develompment (FRD) dikutip dari GridOto, (19/7/2021).
"Tapi untuk pemilihan juga jangan sampai asal, untuk motor-motor yang mesinnya belum ada ubahan tidak disarankan pakai yang ukuran 2.000 rpm," lanjut pria yang akrab disapa Om Gun.
Selain bikin tarikan motor jadi berat, ternyata per CVT yang terlalu keras bisa bikin v-belt dan roller lebih cepat aus.
"Simpelnya per CVT yang terlalu keras bikin puli sekunder jadi lebih berat untuk terbuka, efeknya v-belt dan roller kerjanya semakin berat," ungkap Om Gun.
"Dalam jangka waktu panjang tentu ini bakal bikin roller dan v-belt jadi cepat tergerus, nantinya malah bikin uang keluar lebih banyak," tambahnya.
Baca Juga: Penyebab Per CVT Motor Matic Honda BeAT Minta Diganti, Bikin Tarikan Lemot
"Apalagi kalau pasang per CVT tapi tidak diperhatikan kondisi v-beltnya, nanti kalau tiba-tiba putus kan jadi berbahaya buat kalian," jelas Om Gun.
Biasanya, di motor dengan kondisi mesin standar, mekanik menyarankan untuk pakai per CVT dengan tingkat kekerasan 1.000-1.500 rpm.
Sedangkan untuk tingkat kekerasan per di atas 1.500 rpm itu hanya dianjurkan untuk dipakai di motor yang mesinnya sudah dimodifikasi.
Biar lebih enak, brother bisa konsultasi terlebih dahulu dengan mekanik sebelum memutuskan ganti per CVT di motor.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR