MOTOR Plus-online.com - Ternyata ini dia alasan anggota DPR minta pemerintah supaya harga BBM bersubsidi termasuk Pertalite turun.
Sejak kenaikannya pada 3 September 2022 pukul 14.30 WIB, harga BBM bersubsidi seperti Pertalite terus disorot.
Hingga kini, harga BBM Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter dan berlaku di seluruh Indonesia.
Naik Rp 2.350, harga Pertalite sebelumnya berada di angka Rp 7.650 untuk setiap liternya.
Untuk jenis BBM RON 90, terdapat beberapa pesaing Pertalite, seperti Revvo 90 (SPBU Vivo) dan BP 90 (SPBU BP-AKR).
Mulai dari harga BBM Vivo Revvo 90, kini menjadi Rp 11.800 per liter sejak 3 Januari 2023.
Kemudian, BP 90 yang dijual BP-AKR, harganya berada di angka Rp 12.940 per liter.
Meskipun Pertalite paling murah dibanding 2 BBM tersebut, namun muncul permintaan supaya harganya diturunkan.
Baca Juga: Harga Pertalite dan Pertamax Terbaru di Pulau Jawa Per 11 Januari 2023, Bikers Catat
Anggota DPR RI Komisi VII, Mulyanto meminta pemerintah supaya menurunkan harga BBM bersubsidi.
Tujuan dari penurunan harga BBM bersubsidi seperti Pertalite agar inflasi tahun 2023 tidak melonjak.
Diketahui, inflasi Indonesia mengalami kenaikan sepanjang tahun 2022, berhenti di angka 5,51 persen.
Kenaikan didorong oleh tarif transportasi hingga inflasi pada harga makanan dan minuman bahkan tembakau.
Data dari BPS yang dirilis pada Senin (2/1) menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Desember naik sebesar 0,66 persen.
Ini juga menjadi inflasi tahunan tertinggi yang dialami Indonesia dalam sewindu sejak 2014 yang menembus 8,36 persen.
Padahal, inflasi pada tahun 2021 dan 2020 masing-masing hanya inflasi 1,87 persen dan 1,68 persen.
"BPS menyebut inflasi tahun 2022 sebesar 5.5 persen (y-on-y). Angka ini tertinggi selama delapan tahun terakhir. Sebenarnya lonjakan inflasi ini sudah diprediksi para ahli, menyusul kenaikan harga BBM bersubsidi pada bulan September 2022 lalu," ujarnya dikutip dalam website resmi DPR RI.
Pemerintah dinilai harus mencermati keputusan operator swasta maupun Pertamina yang menurunkan harga BBM non subsidi lebih dari Rp 1.500 per liter.
Bahkan, BBM sejenis Pertalite yang dijual oleh operator swasta seperti Revvo 90 serta BP 90 juga sudah turun harga.
Menurut Mulyanto, hal tersebut membuat masyarakat bertanya-tanya kenapa pemerintah tidak segera menurunkan harga Pertalite 90.
"Kalau pemerintah pro rakyat, agar harga-harga turun, maka saatnya pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi ini," kata Mulyanto.
Untuk mengetahui harga BBM terbaru, brother bisa klik LINK INI.
Source | : | Dpr.go.id |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR