Profil Hendro Sutono Juru Bicara KOSMIK, Punya Cara Unik Kenalkan Motor Listrik

Galih Setiadi - Sabtu, 21 Januari 2023 | 18:15 WIB
MOTOR Plus-online.com/Galih
Juru bicara KOSMIK, Hendro Sutono punya cara unik untuk mengenalkan motor listrik.

MOTOR Plus-online.com - Ini dia profil Hendro Sutono juru bicara KOSMIK, ternyata punya cara unik kenalkan motor listrik supaya bisa dipahami orang.

Bikers yang gemar dengan motor listrik, bisa gabung Komunitas Sepeda Motor Listrik (KOSMIK).

Salah satunya terdapat dalam group Facebook KOSMIK Indonesia, kini terdapat lebih dari 50 ribu anggota.

KOSMIK Indonesia menjadi komunitas penggemar dan pengguna kendaraan listrik di Indonesia.

Membahas soal KOSMIK, rasanya kurang kalau belum kenalan dengan pegiat motor listrik sekaligus juru bicara KOSMIK, Hendro Sutono.

Bergabung di KOSMIK sejak 2016, Hendro menceritakan dirinya memulai dari dunia sepeda listrik.

"Dari tahun 2016, mulai dari konversi sepeda listrik. Beli kit dari beberapa teman. Dari situ, berkembang mencoba dengan hub dan side drive. Kemudian, naik ke sepeda motor. Awalnya mulai oprek-oprek sendiri," buka Hendro, Jumat (20/1/2023).

Ia mengatakan, hobi di dunia otomotif menjadi landasan ketertarikannya di dunia motor listrik.

Baca Juga: Profil Ady Siswanto, Punggawa Dyvolt By Petrikbike Bengkel Konversi Motor Listrik

Bahkan, ia mengaku tidak memiliki pendidikan khusus di bidang otomotif dan kelistrikan.

"Pada dasarnya, saya tidak memiliki pendidikan khusus di bidang otomotif dan kelistrikan, hanya hobi elektronika sejak duduk di bangku SMP dan otomotif sejak SMA. Basicnya sudah hobi otomotif duluan, Alhamdullilah transisi ke sepeda motor juga cepat. Hobi yang lain juga elektronika. Kebetulan bisa nyambung nih, elektronika dan otomotif mengerucutnya di motor listrik," tutur pria lulusan Ilmu Komunikasi ini.

"Jadi ketika ngobrol-ngobrol dapat ilmunya, coba dipraktekkan, ada kesulitan tanya lagi, coba praktekkin lagi, sekarang Alhamdullilah paham walaupun belum 100 persen karena masih banyak aspek di sepeda motor ini yang belum saya bener-bener kuasai," sambungnya.

Saat ditanya cara mengenalkan motor listrik, Hendro mengatakan lebih memberikan contoh.

"Aku sih lebih ke memberi contoh (motor listrik). Ketika kita sudah mengalaminya, kita tahu problematikanya. Dulu sih, aku pribadi karena aku minatnya menguasai teknologinya (motor listrik), aku sharingnya 'yuk, ini ada teknologi baru yang menarik untuk kita kulik dan kuasai dan ini bermanfaat untuk kehidupan kita sehari-hari," ungkap Hendro.

Menurutnya, mengenalkan motor listrik tidak bisa dilakukan dengan cara memaksa.

Instagram.com/h_sutono
Hendro Sutono saat naik motor listrik SMOTO TC

"Enggak ngoyo (memaksakan) pindah, 'pake deh motor listrik'. Kalau ada orang tanya, jawab, kalau enggak ada, ya enggak apa-apa," kata pria berkacamata itu.

"Dulu tuh kalau pakai sepeda listrik, berhenti di lampu merah pasti ditanya 'mas, sepeda listrik ya? motor listrik ya?' karena dulu langka. Sekarang, orang sudah mau mulai terbuka untuk kendaraan listrik, jadi pakai aja," kata pegiat motor listrik itu.

Baca Juga: Harga Motor Listrik Volta Mandala yang Mirip Vespa di Bawah Rp 20 Juta Januari 2023

Lelaki yang sudah melirik kendaraan listrik sejak 2006 itu tidak menganggap sulit dalam memakai maupun mengenalkan motor listrik.

Sekalipun mendapatkan cibiran atau sindiran, ia pun mengaku tidak mempermasalahkan.

"Orang enggak suka enggak apa-apa. Diledekin sama orang 'ah motor listrik pelan cuma 60 km per jam'. Ya coba aja pakai Ninja 250 berangkat ke kantor, mau lari (kecepatan) berapa sih di jam padat? Mencapai 150 km per jam seumur hidupnya cuma berapa kali. Kita pakai sewajarnya aja, kita pakai motor listrik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," bebernya.

Sudah beberapa tahun menggunakan motor listrik, Hendro mengatakan ada misi yang belum tercapai.

"Sebenarnya ada sih. Pengennya sih ada motor yang benar-benar diproduksi dalam negeri, motor listrik, semua komponennya dalam negeri. Karena kita masih sangat tergantung dengan komponen impor. Produsen Indonesia pun rebranding dari motor yang diimpor. Satu merek yang gembar-gembor karya anak bangsa sebetulnya komponennya masih banyak yang impor. TKDN-nya mencapai 65 persen. Pengennya sih ada yang 100 persen," ungkapnya.

"Pengennya juga kemandirian energi bisa cepat tercapai. Karena kalau kita pikir, sayang juga triliunan rupiah dipakai untuk mengimpor bahan bakar. Sementara kita sendiri punya cukup banyak cadangan energi yang bisa dikonversi menjadi listrik," harap Hendro.

Penulis : Galih Setiadi
Editor : Indra GT


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular