Selain itu, konversi motor listrik di BRT diklaim tak sampai 2 jam.
Meski begitu, model mid drive ke CVT ini ada kekurangannya.
"Ada kerugian berupa gesekan, jadi slipnya ada," lanjut Tomy.
Sementara itu, menurut Hendro Sutono dari Komunitas Sepeda Motor Listrik (KOSMIK), modifikasi motor listrik model mid drive lebih fleksibel dalam pengaturan top speed dan torsi.
"Mid drive lebih fleksibel dalam pengaturan top speed dan torsi melalui pengaturan perbandingan gigi akhir," ujar Hendro saat dihubungi MOTOR Plus-online, Selasa (10/1/2023).
Meski begitu, kata Hendro, mid drive butuh perawatan pada media penyalur daya seperti CVT.
"Penempatan mid drive juga biasanya akan memakan ruang untuk baterai, sehingga kapasitas baterai menjadi lebih kecil," lanjutnya.
Baca Juga: Nekat Hedon, Modifikasi Motor Listrik Honda Sundiro S07 Full Brembo dan Sokbreker Nitron
"Akibat baterai lebih kecil maka jarak tempuh juga menjadi lebih pendek," sambungnya.
"Secara konstrusi seharusnya mid-drive lebih baik dalam membuang panas," tambah Hendro.
"Desain konstruksi mid-drive meletakkan kumparan di sisi luar, sehingga panas yang dihasilkan oleh kumparan bisa lebih cepat terbuang ke luar," lanjutnya.
"BRT pakai CVT bawaan motor tetapi pulinya dimatikan dengan diberi ganjalan berupa spacer, sehingga puli tidak lagi kembang kempis," sambung lagi Hendro.
"Tebal tipisnya spacer tersebut yang dimanfaatkan untuk mengatur final gear ratio," pungkasnya.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR