"Ada juga risiko water hammer di dalam mesin khususnya ruang bakar yang menyebabkan kehilangan kompresi akibat setang piston bengkok yang berakhir dengan motor mogok," tambahnya
Risiko itu terjadi bila ada air masuk ke ruang bakar dalam jumlah tertentu hingga proses pembakaran tak berjalan sempurna.
Tips untuk menghindarinya adalah memastikan sistem pemasukan udara tidak masuk air dan memahami ketinggian lubang hisap udara ke mesin.
Hal itu bertujuan untuk melakukan pencegahan bila biker melintas di jalan dengan aliran air dalam jumlah besar.
Selain berisiko ke motor, berkendara saat hujan deras juga berisiko terhadap pengendaranya lho.
Salah satu risikonya adalah hipotermia atau kondisi tubuh yang mengalami penurunan suhu drastis.
Risiko itu disebabkan oleh penggunaan pakaian basah dalam jangka waktu lama dan kondisi basah dilingkungan berangin.
Tak hanya itu, berkendara saat hujan turun juga bisa menjadi penyebab dehidrasi.
Biasanya dehidrasi disebabkan karena jas hujan yang tidak sesuai sehingga badan jadi kepanasan dan berkeringat secara berlebihan.
Untuk mengatasi hal itu, tentunya dengan cara menggunakan jas hujan yang sesuai ukuran dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
Baca Juga: Intensitas Hujan Naik, Bikers Dilarang Berteduh di Underpass
Dengan mengetahui adanya risiko tersebut, harapannya pengendara motor dapat meminimalisir adanya potensi kecelakaan saat berkendara di kala hujan.
"Yang terpenting, selalu bekali diri sendiri dengan perlengkapan berkendara lengkap supaya selalu cari aman dalam berbagai kondisi berkendara," tutup Oke.
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR