MOTOR Plus-online.com - Ini ruginya memodifikasi motor matic dengan menyilang berat roller CVT, simak sampai tuntas, bro.
Tren silang bobot roller memang sudah lama diterapkan oleh para bikers motor matic.
Banyak yang beranggapan, silang bobot roller atau menggunakan roller dengan bobot berbeda bisa mendapatkan tenaga putaran bawah dan atas secara seimbang.
"Silang roller memang umum dilakukan sejak tren balap motor matic," buka Adriansyach, mekanik dari bengkel Jaya Motor.
"Makanya banyak juga yang melakukan silang roller di motor harian," sambung pria yang akrab disapa Nay ini.
Dirinya mengambil contoh pengguna Yamaha NMAX dan Aerox yang berat standar rollernya 13 gram.
"Banyak yang pakai silang roller dengan 3 roller berbobot 13 gram, dan 3 roller sisanya pakai bobot 10 gram," sebut Nay yang bermarkas di Jalan Aria Putra Raya No.30, Ciputat, Tangerang Selatan.
Meski sering terima modifikasi motor matic pakai cara silang bobot roller, Nay tidak menampik kalau silang roller ini punya efek negatif.
Baca Juga: Enaknya Modifikasi Motor dari Bensin ke Listrik, Urus STNK Dijamin Enggak Lama dan Susah
"Biasanya roller yang bobotnya lebih ringan akan lebih cepat peyang atau termakan," ungkapnya.
"Hal ini dikarenakan roller lebih enteng bakal terlempar atau terdorong lebih dahulu untuk mendorong pulley, dibandingkan roller yang berat," jelas Nay.
"Makanya banyak yang ikut-ikut tren tapi ketika servis CVT kaget kenapa termakannya beda," tambahnya.
"Untuk penggunaan harian memang bisa-bisa saja silang roller seperti ini, tapi tentu harus terima efek negatifnya," tutup Nay.
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR