MOTOR Plus-online.com - Motor baru Honda CRF250L punya 2 komponen penting yang benar-benar baru dan enggak tersemat di Honda CRF250 Rally.
Seperti diketahui, PT Astra Honda Motor (AHM) merilis CRF250L pada pembukaan Indonesia International Motor Show atau IIMS 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023).
Motor trail 250 cc itu dirilis untuk memenuhi kebutuhan bikers pecinta trabasan yang ingin naik kelas dari Honda CRF150L.
CRF250L dibekali mesin yang sama dengan CRF250 Rally.
Spesifikasi detailnya mesin single silinder 249,67 cc DOHC berpendingin air dan sistem injeksi PGM-FI.
Mesin tersebut menghasilkan tenaga 25,3 dk pada 8.500 rpm, serta torsi puncak 23,1 Nm pada 6.500 rpm.
Untuk harga, motor trail baru Honda ini dijual Rp 79.900.000 untuk On the Road Jakarta.
Artinya CRF250L lebih murah dari Honda CRF250 Rally yang banderolnya Rp 92.145.000 OTR Jakarta.
Baca Juga: Harga Rp 70 Jutaan, Intip Pilihan Warna Honda CRF250L Di IIMS 2023
Menariknya, ada 2 komponen atau spare part penting di Honda CRF250L yang enggak ada di CRF250 Rally.
Lebih jelasnya, brother simak artikel ini sampai habis ya.
1. EVAP Control System
EVAP Control System adalah komponen baru yang berfungsi untuk mengontrol emisi.
Reza Rezdie, Technical Service Division AHM mengatakan, Honda CRF250L yang merupakan produk global harus dipasang teknologi EVAP untuk menekan kadar emisi.
EVAP bertugas menangkap uap bensin yang terkumpul di dalam tangki.
"Kalau di motor biasa uap bensin yang ada di dalam tangki akan dilepas melalui tutup tangki," ujar Reza kepada MOTOR Plus-online, Rabu (22/2/2023).
"Agar tidak langsung dilepas ke udara bebas, maka uap tersebut dimasukkan ke dalam evaporator ini," sambungnya.
Baca Juga: Honda CRF250L Meluncur Di IIMS 2023, Trail Kece Juga Nyaman Untuk Turing
"Evaporator ini sebagai canister juga, jadi dia menyaring," lanjutnya.
Reza menjelaskan, canister EVAP Constrol System ini terbuat dari carbon special.
"Dari uap bensin tersebut dimasukkan ke EVAP, nanti disalurkan kembali ke ruang bakar sebagian kecil yang disaring baru bisa dibuang ke udara bebas," tambahnya.
"Jadi secara emisi yang dibuang lewat evaporator lebih ramah lingkungan dibanding langsung dilepas ke udara bebas," jelasnya.
Evaporativ solenoid bekerja berdasarkan suhu mesin (Sensor ECT) dan putaran mesin (Sensor CKP).
2. Sensor LAF
LAF Sensor hampir sama seperti Sensor O2 (Oksigen), yaitu membaca kadar oksigen dari hasil pembakaran dan membandingkan dengan kadar oksigen di atmosfir.
"Sensor LAF ini kalau di mobil biasanya disebut Air Fuel (AF) sensor, prinsipnya sama dengan O2 sensor," lanjut Reza.
"Hanya saja rentang pembacaannya dan informasi yang dikirim ke ECM (Engine Control Module) lebih lebar, lebih banyak, dan akurat, tujuannya untuk memenuhi regulasi global product emisi," jelasnya.
Nah itu dia 2 komponen penting di Honda CRF250L yang enggak ada di CRF250 Rally.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR