MOTOR Plus-online.com - IIMS x Pergikebulan jadi salah satu konten acara yang hadir di event Indonesia International Motor Show atau IIMS 2023.
Meski begitu, masih banyak bikers yang belum tahu apa sih Pergikebulan ini.
Endro Suryono selaku founder mengatakan, awalnya Pergikebulan adalah rumah produksi untuk proyek video dan fotografi.
"Pergikebulan awalnya adalah rumah produksi, gue sebagai fotografer buka usaha audio visual, jadi awalnya mengerjakan proyek-proyek video dan fotografi," buka Endro kepada MOTOR Plus-online.com, Kamis (23/2/2023).
"Ketika pandemi kontrak-kontrak selesai dan pemerintah melarang aktivitas produksi," sambungnya.
"Akhirnya gue dan rekan gue Wulan iseng nyablon kaos, bikin studio di belakang rumah," lanjut pria lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini.
"Setelah bikin ada beberapa orang yang tertarik untuk belajar nyablon, akhirnya kita mengadakan free workshop," tambahnya.
"Dari situ mulai banyak skena-skena lain datang, temen-temen dari grafiti, dari pengerajin kulit," lanjut Endro.
Baca Juga: Spesial, Pergikebulan Studio Ajarkan Cara Sablon di Atas Motor Listrik Pada IIMS 2023
Setelah berjalan, Endro pun mengubah Pergikebulan menjadi wadah UMKM atau pelaku industri kreatif.
Biar lebih dikenal masyarakat, Endro membuka free workshop dari mall ke mall.
Hingga akhirnya Pergikebulan diajak buka booth di IIMS 2022 dan berlanjut tahun ini.
Di IIMS 2023 sendiri, Pergikebulan Studio menyuguhkan konten-konten seru yang bisa bikers ikuti, seperti pengrajin kulit, mural, grafiti, helm lukis, dan masih banyak lagi.
"Jadi Pergikebulan adalah kumpulan para artisan industri kreatif, yang saat mereka bergabung wajib sharing ilmu tanpa dipungut bayaran," jelasnya.
Para artisan di Pergikebulan Studio mendapat feedback berupa branding lewat media sosial yang pastinya oke punya.
Menariknya, ada modifikasi motor listrik di booth yang berlokasi di Hall B3 JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Ini (motor listrik) basisnya Honda Astrea Prima tahun 1985, pertama kali dibangun Villa Melayang," tambah lagi Endro.
"Proses pembuatannya oleh Batakastem, di belakangnya ada meja untuk workshop sablon," lanjutnya.
"Semangat Pergikebulan ada di motor ini, rohnya ada di sini, untuk kekiniannya di motor listrik sementara roh analog pada teknologi sablon yang masih silk screen printing," pungkasnya.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR