MOTOR Plus-online.com - Insiden debt collector bentak polisi makin panjang, Kapolda Metro Jaya akan blokir STNK motor nunggak cicilan.
Bermula dari gerombolan debt collector yang akan merampas mobil selebgram Clara Shinta, malah makin panjang kasusnya.
Debt collector yang berani membentak anggota polisi dari Polsek Tebet, Jaksel akhirnya berhasil diringkus.
Kawanan mata elang (matel) ini akan dijerat dengan beberapa pasal usai merampas mobil dan membentak polisi.
Setelah debt collector berhasil diringkus, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran akan menerbitkan aturan baru.
Motor kredit yang menunggak cicilan (pembayaran) STNK akan diblokir.
Atas peristiwa debt collector mirip preman ini, Fadil usul STNK mobil nunggak cicilan diblokir.
Kepolisian, kata Fadil, tak hanya fokus pada penegakan hukum untuk menekan premanisme.
Baca Juga: Premanisme di Jakarta Disikat Habis, Apa Boleh Debt Collector Rampas Motor Kredit?
Kepolisian juga sudah mengundang asosiasi leasing untuk mencari jalan keluar untuk menagih utang.
"Kan masyarakat yang berutang harus bayar angsuran. Jangan mau berutang tapi enggak siap bayar angsuran," kata Fadil.
Untuk itu, Fadil berencana menggelar focus group discussion (FGD) untuk membahas langkah-langkah agar debitur tidak menunggak utang dan tidak perlu juga ada kekerasan.
Fadil mencontohkan, perusahaan leasing bisa saja membuat nota kesepahaman dengan kepolisian (MoU) untuk memblokir STNK bagi kendaran yang menunggak cicilan, baik motor atau pun mobil.
"Supaya motor maupun mobil tidak bisa dipindahtangankan. 'Kan BPKB masih di tangan leasing. STNK tidak diperpanjang sampai dia melunasi utang-utang," tutur Fadil.
Jika perusahaan leasing ingin bekerja sama dengan penagih utang, kata Fadil, maka sebaiknya ada sertifikasi dan syarat utama, misalnya tidak boleh ada kekerasan di balik itu semua.
"Semua harus didasari UU Fidusia (proses pengalihan hak kepemilikan suatu benda)," tutur Fadil.
Fadil sebelumnya menyampaikan Dia miris melihat aksi premanisme kembali merajalela di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Baca Juga: Bernyali Besar Debt Collector Maki-maki Polisi, Kapolda Metro Jaya: Berantas Habis Preman di Jakarta
Hal itu disampaikan Fadil ketika mengetahui ada anggota polisi dibentak dan dimaki oleh kawanan debt collector di wilayah Jakarta Selatan.
Peristiwa tersebut terjadi saat para debt collector hendak mengambil paksa mobil milik selebgram Clara Shinta dan anggota polisi di lokasi mencoba memediasi kedua belah pihak.
"Tidak ada ruang untuk premanisme di Jakarta. Sapu bersih," ujar Fadil dalam unggahan video di akun Instagram resmi @Kapoldametrojaya, (22/2/23).
Fadil mengaku geram dengan tindakan sewenang-wenang para debt collector hingga melawan petugas kepolisian.
Fadil pun secara tegas menyampaikan, tidak boleh lagi ada debt collector yang menggunakan kekerasan dan melakukan aksi premanisme.
"Enggak ada lagi tempatnya preman di Jakarta. Jangan mundur lagi! Sedih hati saya itu bolak balik. Yang debt collector macam itu jangan dibiarkan dia itu. Lawan! Tangkap! Jangan pake lama," kata Fadil.
Sumber: https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/23/15333171/tak-perlu-ada-premanisme-saat-menagih-utang-kapolda-metro-usul?page=all#page3
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR