MOTOR Plus-Online.com - Astra Honda Racing School (AHRS) sebagai salah satu program pembinaan pembalap muda dari Astra Honda Motor (AHM) sudah berjalan beberapa tahun terakhir.
Pertama kali diselenggarakan pada tahun 2014 dan angkatan pertamanya yang masih eksis di balap Asia seperti Andi Gilang dan Gerry Salim.
Setelah itu program AHRS masih dilanjutkan dengan mengembangkan bakat-bakat pembalap muda yang namanya kini masih membela Astra Honda Racing Team (AHRT).
Seperti Mario Aji, Veda Ega Pratama, Adenanta Putra, Fadillah Arbi Aditama dan Decksa Almer.
Sebenarnya proses penjenjangan di Astra Honda Racing School seperti apa sih?
"Kami pilih dari banyak sekolah balap, akan dipilih dari administrasi, usia dan pengalamannya di dunia balap, sehingga tidak memulai mengenal balap dari nol," kata Rizky Christanto, Manajer Motorsport AHM.
"Setelah selesai belajar dari AHRS, akan masuk ke tim utama untuk balap nasional, tapi juga ada yang dibawa balap ke Thailand," lanjutnya.
Jadi pembalap jebolan AHRS yang punya nilai tinggi, akan dibawa berkiprah ke balap nasional, khususnya Kejurnas Sport 250.
Mario Aji, Adenanta dan kini M.K Ramadhipa akan merasakan hal tersebut, juga ada yang ke Thailand Talent Cup (TTC), OMR Honda NSF250R yang ada di Thailand.
Baca Juga: 10 Pembalap Muda Indonesia Lolos Seleksi Astra Honda Racing School 2023
Setelah usia mencukupi, akan ikut seleksi Asia Talent Cup (ATC), sama-sama OMR Honda NSF250R, tetapi sudah masuk jangkauan Dorna Sports untuk masuk ke MotoGP.
Setelah itu berkiprah di FIM CEV, sekarang FIM JuniorGP, seperti Gerry Salim, Andi Gilang, Mario Aji danFadillah Arbi.
Lalu kalau yang tidak mendapatkan hasil maksimal di AHRS bagaiman?
"Kita akan kembalikan ke sekolah balapnya, dengan jaminan mereka masih dalam ruang lingkup Honda, seperti di tim-tim balap asuhan Honda," Rizky menjelaskan.
Baca Juga: Tuas Rem Belakang Vespa Matic Keras, Bengkel Spesialis Kasih Solusinya
| Penulis | : | Didit Abdillah |
| Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR