MOTOR Plus-online.com - Terungkap, kelakuan Mario Dandy Satrio (20) anak pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo sering geber-geber moge sampai ngutang di kantin sekolah.
Masa kecil hingga remaja Mario Dandy dihabiskan di DI Yogyakarta.
Dirinya juga merupakan lulusan SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
Selama di Yogyakarta, Mario sering singgah di rumah mewah ayahnya di Jl Ganesha 2/12, Kelurahan Muja Muju, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Mario dikenal suka menggeber-geber moge di kawasan rumah ayahnya.
Hal ini disampaikan oleh pengurus RT setempat, Sugiarto.
"Naik moge, suaranya kan kenceng, (knalpotnya) blombong, jadi begitu suaranya," kata Sugiarto dikutip dari TribunJogja.com, Senin (27/2/2023).
Bukan cuma warga, satpam yang berjaga di wilayah tersebut juga pernah menegur Mario beberapa kali.
"Dulu pernah ditegur sama warga. Satpam yang dulu jaga juga beberapa kali menegur itu, ya," sambungnya.
Sugiarto mengungkapkan, dibanding saudara kandungnya yang lain, Mario paling sering berkunjung ke rumah ayahnya di Jl Ganesha.
Terlebih kala itu, Mario bersekolah di Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah.
"Mario memang yang paling sering kelihatan di sini, dibandingkan anak-anaknya yang lain. Terutama dulu, beberapa tahun lalu, waktu masih sekolah di Taruna Nusantara (Magelang)," ucap Sugiarto.
Semasa besekolah di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, Mario Dandy Satrio dikenal sebagai anak yang hiperaktif.
Menurut penjual jajanan ibu kantin di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, Sumijah, Mario suka mengutang di kantin.
"Dia itu anak hiperaktif selalu bawa bola suka main ke sana-sini. Terus kalau jajan langsung ambil asal tapi nggak langsung bayar," ujar Sumijah.
Sumijah mengaku harus mengejar Mario dulu agar membayar utangnya.
Baca Juga: Bubarkan Klub Motor Pegawai Pajak, Ternyata Sri Mulyani Juga Punya Moge Lo!
Hal ini karena Mario kerap berkelit tak memiliki uang jika ditagih.
"(Kalau untuk pembayaran) saya harus ngejar-ngejar. Kalau dia bawa uang saya minta," tambahnya.
"Iya lama (bayar utangnya). Kadang anaknya enggak keluar kelas. Kalau ditagih, jawabnya aku enggak bawa uang," ungkap Sumijah.
"Waktu dia dianterin supirnya, terus saya bilang gini, 'lah gene koe ndue asisten (lah itu kamu punya asisten)'. Terus dia bilang asisten saya nggak bawa uang," jelasnya.
Sumijah menambahkan, kala itu, Mario bisa menghabiskan uang sekitar Rp 150 ribu untuk jajan di kantin.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kelakuan Mario Dandy Satriyo Semasa Remaja, Geber Moge hingga Sering Ngutang di Kantin Sekolah
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR