MOTOR Plus-Online.com - Siswa Sekolah Dasar (SD) tewas dibacok oleh komplotan geng motor bersenjata, polisi pastikan akan turun tangan.
Peristiwa kriminal oleh geng motor tersebut terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Tepatnya di Jalan Raya KH Anwari, Desa Citepus, Palabuhanratu, pada Sabtu (4/3/2023) sekira pukul 11.00 WIB.
Korban pembacokan merupakan siswa SD yang berinisial R (12), dinyatakan tewas.
Dikutip dari Tribunjabar.id. salah seorang saksi mata, Aji (40) mengatakan, korban saat itu tengah pulang sekolah berjalan kaki.
Sementara dari arah berlawanan, muncul segerombolan geng motor yang membawa bendera berukuran besar berwarna merah, putih dan biru.
Baca Juga: Polisi Meriahkan Ulang Tahun Geng Motor, Para Pelaku Dibikin Malu
Ia juga mengatakan, gerombolan tesebut memakai baju rangkap.
"Cuma sepengetahuan saya (gerombolan) bajunya itu preman biasa-biasa aja, baju biasa, cuma dalemannya gak tahu soalnya kaya double pakaiannya, ada yang pake switer," kata Aji.
"Mereka bawa bendera merah putih biru kayak bendera negara, besarnya 2 meter x 2 meter kayaknya, besar sekali soalnya tinggi sih," jelasnya.
Sementara itu Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP Dian Poernomo mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus pembacokan yang menewaskan siswa SD tersebut.
Saat ini polisi sedang memproses laporan dari keluarga korban.
"Anak SD, sudah melakukan penyelidikan, kita masih melakukan penyelidikan, kita sedang proses laporan dari pihak keluarga, kita sudah jalan duluan," jelasnya.
Korban pun dibawa ke RS Palabuhanratu, Sukabumi.
"Jasad korban masih di rumah sakit Palabuhanratu," lanjut Dian.
Baca Juga: Geng Motor 'Enjoy Warok' Beringas Bawa Senjata, Polisi Ungkap Para Anggotanya Pengecut
TribunJabar.id juga mengabarkan, pihaknya saat ini tengah melakukan penyidikan.
Laporan dari pihak keluarga juga sedang diproses.
"Anak SD, sudah melakukan penyelidikan, kita masih melakukan penyelidikan, kita sedang proses laporan dari pihak keluarga, kita sudah jalan duluan," jelas Dian.
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR