MOTOR Plus-Online.com - Begitu balapan WSBK Mandalika 2023 (3-5/3/2023) selesai, isu regulasi berat badan pembalap kembali diperbincangkan.
Regulasi yang mengatur regulasi pembalap sempat dikemukakan Scott Redding (BWM Motorrad WSBK Team) dalam beberapa bulan terakhir WSBK 2022 lalu dan disetujui banyak pihak.
Regulasi ini terkait bobot dan tinggi badan Alvaro Bautista yang sangat diuntungkan karena ia memilii bentuk badan yang terbilang 'mini' di kalangan pembalap Eropa.
Sedangkan Scott Redding memiliki tinggi badan nyaris 2 meter, sehingga bobotnya pun menjadi berat, tidak efisien di atas motor.
Alvaro Bautista yang 'ringan' dan motor Ducati Panigale V4R yang sangat bertenaga, jelas membuatnya sangat diuntungkan dalam masalah kecepatan.
Hanya kesalahan sendiri yang bisa menumbangkan Bautista, seperti saat di Mandalika kala ia gagal menang di Superpole Race dan gagal lengkapi dominasi.
"World Superbike (WSBK) harus meninjau ulang masalah bobot badan yang dikombinasikan dengan bobot motor, sehingga tidak ada yang diuntungkan," ujar Paul Denning, Manajer Tim PATA Yamaha WSBK.
"Di MotoGP masih bisa lebih adil karena ada bobot minimal motor dan bobot maksimal pembalap dengan meninjau kesamarataan bobot antar pembalap, tidak ada perbedaan signifikan," lanjutnya dikutip dari Corsedimoto.
Meski dari segi performa motor di WSBK terbilang mirip, melawan Alvaro Bautista akan lebih sulit ketimbang melawan Michael Ruben Rinaldi dengan motor yang sama.
Baca Juga: Jelang MXGP Sumbawa 2023, Pemerintah Bakal Poles Objek Wisata Setempat
Tak heran regulasi kombinasi berat badan pembalap dan bobot motor sedang digaungkan dalam beberapa pekan terakhir.
Sebagai satu contoh lagi di MotoGP, Luca Marini adalah pembalap dengan badan tertinggi sampai saat ini.
Luca Marini memiliki tinggi badan 184 cm dan ia diuntungkan dengan power motor yang cukup besar.
Baca Juga: Versi Murah Motor Baru Yamaha Scorpio Z Reborn Harga di Bawah Honda BeAT, Tangki Bensin Gede Banget
Source | : | Corsedimoto.com |
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR