MOTOR Plus-online.com - STNK zaman dulu ternyata bentuknya aneh, beda dengan saat ini.
Seorang kolektor barang antik menjual STNK motor jadul tahun 1968.
Berbeda dengan STNK saat ini, STNK motor jadul berbentuk lembaran kertas.
STNK yang dijual kolektor ini punya motor Yamaha Twin tahun 1968.
Namanya barang antik pasti harganya mahal, tapi beda dengan STNK jadul ini.
Seorang kolektor bernama Sugiantique asal Kudus, Jawa Tengah pemilik STNK motor jadul.
Bikin penasaran apa saja deskripsi atau keterangan di STNK motor zaman dulu.
STNK motor jadul ternyata secara fisik berbeda jauh dan terdapat logo Dwi Kora di bagian depan.
Baca Juga: Simak Pemutihan Pajak 2023 Digelar 8 Wilayah di Indonesia, Siapkan STNK dan BPKB Yuk!
Dikutip dari toko online Bukalapak, satu buah STNK motor zaman dulu dijual.
STNK motor Yamaha Twin 1968 dijual murah Rp 125.000.
Tidak ada keterangan apapun kenapa barang langka ini dijual murah meriah.
Dari lembaran kertas warna pink ini, keterangannya pasti bikin penasaran.
"STNK Keluaran tahun 1968 (untuk Yamaha Twin 1967) Provinsi Jawa Tengah, Original Langka" demikian keterangan pemilik STNK motor langka ini.
STNK motor jadul ini terdiri dari tiga lembar kertas ukuran HVS.
Di lembar pertama ada logo warna hijau bertuliskan DWI KORA (Dwi Komando Rakjat).
Kemudian pada lembaran kedua berisi keterangan pemilik, data motor dan jumlah pembayaran pajak.
Baca Juga: Kenapa Disebut Samsat alias Satuan Manunggal Satu Atap Tempat Memperpanjang STNK
Lembar kedua STNK jadul berisi:
1. Nama Pemilik
2. Alamat
3. Pekerjaan
4. Nomor Kohir Terakhir
5. Merk Kendaraan
6. Tahun Pembuatan
7. Nomor Chasis
8. Pengunaan Kendaraan
9. Tanggal Memiliki
10. Bajar S.W.I DWIKORA (keterangan pembayaran pajak motor dan cara pembayarannya)
Baca Juga: Uang Rp 2 Jutaan Bisa Bawa Pulang Honda Vario 2014, STNK dan BPKB Lengkap
Kemudian pada bagian bawah ada keterangan pengisian tempat, tanggal dan tahun dan tanda tangan oleh Pejabat yang berwenang.
Tercatat keterangannya pembayaran pajak motor dilakukan tanggal 13 April 1968.
Walaupun masih menggunakan kertas, namun STNK zaman dulu dengan saat ini berbeda.
STNK motor sekarang lebih kecil sehingga bisa disimpan di dompet dan dibagi dua bagian.
Sayangnya walaupun terhitung STNK langka, tapi kolektor pasang harga murah.
Tapi dari keterangan sepertinya STNK motor jadul ini sudah terjual (stok habis).
Pemilik STNK bernama Sugiantique ini menjual barang miliknya kepada pembeli yang beralamat di Jalan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR