MOTOR Plus-Online.com - Saat pengajuan penerbitan SIM terdapat beberapa ujian yang harus dilalui.
Setidaknya pemohon wajib lulus baik teori maupun praktik.
Sayangnya masih banyak ditemukan yang gagal pada saat ujian praktik.
Hal tersebut lantaran ujian praktik pembuatan SIM C untuk motor sulit karena harus melakukan manuver.
Adapun materi ujian pembuatan SIM C antara lain manuver zig zag dan angka delapan.
Akhirnya banyak masyarakat yang menilai materi ujian itu tidak relevan.
Apalagai penggunaan motor sehari-hari di jalan raya tidak sampai seektrem itu.
Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus angkat bicara mengenai ujian praktik SIM C.
Baca Juga: Lokasi SIM Keliling 10 Maret 2023, Intip Update Biaya Perpanjang
Menurutnya, berdasarkan hasil penelitian, manuver zigzag dan angka delapan yang dilakukan saat ujian SIM digunakan untuk melatih kepekaan reflek pengendara jika menghadapi kecelakaan di jalan.
Pengendara diharapkan dapat mengambil gerakan reflek langsung.
"Namanya etika berkendaraan yang kita harapkan kepada masyarakat itu kita mengajarkan dia ber-reflek, refleknya harus ada dan tahu kenapa harus ada ujian angka delapan ialah untuk membuat pengendara terbiasa jika nantinya mengalami kaget karena masalah di jalan raya," kata Yusri Yunus dikutip dari situs resmi Korlantas Polri.
Materi ujian praktik SIM C diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi.
Baca Juga: Perpanjang SIM Bisa Malam Hari Waktunya Mulai Pukul 20.00 Sampai 23.00 Waktu Setempat Buruan Daftar
Dalam pasal 62 disebutkan materi ujian praktik I untuk sepeda motor yakni: uji pengereman/keseimbangan, uji slalom (zig zag), uji membentuk angka delapan, uji reaksi rem menghindar, dan uji berbalik arah membentuk huruf U (U-turn).
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR