MOTOR Plus-online.com - Pertamina tetap percaya diri dengan penjualan oli yang tidak berpengaruh walaupun motor listrik makin ramai.
Bahkan jualan oli sampai 10 tahun ke depan tetap akan laris manis.
Era Electric Vehicle (EV) atau kendaraan listrik makin ramai belakangan ini.
Mulai dari berbagai macam produsen motor listrik yang menawarkan produknya sampai konversi motor listrik.
Motor-motor listrik dengan berbagai tipe dan harga ditawarkan untuk masyarakat.
Tujuannya agar masyarakat perlahan-lahan beralih ke motor listrik.
Selain beli motor listrik secara utuh, masyarakat juga bisa melakukan konversi motor bahan bakar ke motor listrik.
Baca Juga: Bikin Kaget, Ketua Aspelindo Ungkap Daerah Rawan Peredaran Oli Palsu
Beberapa bengkel konversi motor listrik sudah disiapkan dan bersertifikasi resmi.
Sementara itu pemberian insentif untuk motor listrik Rp 7 juta sudah mulai berjalan dari bulan lalu.
Pemerintah memastikan untuk memberi bantuan berupa insentif kendaraan listrik, khususnya motor listrik senilai Rp 7 juta per unit, mulai Maret sampai Desember 2023.
Insentif itu ditujukan untuk 200.000 unit pembelian motor listrik baru sepanjang 2023.
Dari puluhan merek motor listrik yang dipasarkan di Indonesia, hanya Selis, Volta, dan Gesits yang berhak menerima subsidi.
Melihat perkembangan motor listrik yang semakin massif, otomatis penggunaan oli akan berkurang.
Terlebih dengan pemberian insentif Rp 7 juta akan semakin banyak pengguna motor listrik nantinya.
Baca Juga: Asyik Motor Listrik ALVA One Siap-siap Diskon, Berkat Subsidi Pemerintah
Namun Pertamina masih percaya diri bisa menjual oli sampai 10 tahun ke depan.
Kepercayaan diri bisa menjual oli sampai 10 tahun mendatang bukan tanpa alasan.
Disebutkan Operation Director Pertamina Lubricant Sigit Pranowo bahwa penggemar mobil klasik itu banyak di Indonesia.
Jadi penggunaan dan permintaan oli masih akan banyak walaupun masuk era motor listrik.
"Kita lihat kendaraan di jalan yang usianya sudah 10 tahun ke atas masih banyak. Belum lagi motor atau mobil klasik yang punya penggemar tersendiri. Dengan demikian kami yakin akan penjualan oli masih stabil," tegasnya kepada MOTOR Plus-online, Kamis (30/3/2023) lalu.
Selain itu penggunaan oli untuk sektor industri juga masih tinggi.
"Sektor industri di Indonesia masih banyak dan masih ada peluang penjualan oli di sana. Tapi kami sambil melihat peluang lainnya," lanjut pria berkaca mata ini.
Jika nantinya industri dan penggemar kendaraan klasik semakin berkurang, Pertamina Lubricant sudah mempersiapkan langkah lainnya.
"Kalau permintaan oli berkurang nantinya, kami akan siapkan produk yang lain seperti penetran (pembersih karat) dan produk baru lainnya," tutup Sigit Pranowo yakin.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR