Macet Parah Imbas Penutupan Simpang Santa yang Timbulkan Banyak Hujatan

Didit Abdillah - Selasa, 18 April 2023 | 11:45 WIB
Kompas.com
Imbyas rekayasa lalu lintas di Simpang Santa Jaksel yang membuat kemacet justru semakin parah alih-alih bisa terurai.

MOTOR Plus-Online.com - Pertigaan Santa, Jaksel diberlakukan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan jalur. 

Alhasl pengendara yang dari arah Wijaya dan hendak menuju Tendean atau Kuningan harus berbelok kiri ke arah Santa dan Senopati. 

Hal ini mulai diberlakukan kemarin (17/4) dan alih-alih mengurai kemacetan dengan rekaya lalu lintas ini, justru kemacetan semakin parah yang terjadi. 

Pasalnya, penutupan putaran balik ini juga diikuti dengan pembongkaran jalur sepeda dan pedestrian di kawasan tersebut

Keputusan ini berdasarkan titah PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono sehingga beberapa lajur sepeda harus dibuang. 

Kebijakan Heru itu bagai jauh panggang dari api. Kemacetan justru terjadi semakin parah.

Hal ini tak sebanding dengan anggaran yang sudah dikeluarkan. Sejumlah pengendara motor menerobos pembatas jalan yang terpasang di area putaran balik Simpang Santa pada Senin kemarin.

Atas kekacauan itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun menyerah. Beton yang menutup putaran balik (u-turn) di kawasan Pasar Santa dibongkar lagi.

Perusakan jalur pejalan kaki atau pedestrian dan lajur sepeda jelas menambah banyak hujatan atas rekayasa lalu lintas ini. 

Baca Juga: Terbongkar Daftar Merek Oli Palsu Ratusan Ribu Liter Senilai Rp16,5 Miliar yang Berhasil Diungkap

Karena baik itu pengendara mobil, motor, sepeda dan pejalan kaki pun benar-benar kesulitan untuk bergerak maju. 

Source : Kompas.com
Penulis : Didit Abdillah
Editor : Aong


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular