MOTOR Plus-online.com - Penggerebekan dua gudang di Pinang Tangerang, menambah panjang kasus pemalsuan oli.
Penggerebekan dua gudang oli dilakukan pada Senin (17/4/2023) kemarin.
Ratusan ribu botol oli palsu siap kirim dan yang masih kosong disita petugas.
Dua gudang beserta isinya akhirnya disegel dan diberi garis kuning bertuliskan Barang Dalam Pengawasan.
Kebanyakan yang dipalsukan adalah merek oli yang laris di pasaran.
Yamalube, AHM Oil (MPX1 dan MPX2), Mesran, Castrol, Suzuki Ecstar sampai Shell.
Dalam sejarah, pemalsuan oli untuk kendaraan sudah terjadi sejak lama.
Sejarah mencatat bahwa pada abad ke-19, beberapa produsen sudah melakukan pemalsuan minyak dan pelumas untuk mengurangi biaya produksi.
Baca Juga: BREAKING NEWS Gudang Oli Palsu di Pinang Tangerang Digerebek, Paling Banyak Merek Oli Terkenal
Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi dan semakin banyaknya produsen di pasar, pemalsuan oli menjadi semakin umum pada abad ke-20.
Tahukah Anda bahwa ada salah satu perusahaan oli yang sudah membuat pengaman khusus untuk menghindari pemalsuan.
Tahun 1936, perusahaan minyak Shell mengembangkan sistem penandaan unik yang disebut "Shell True Test" untuk membantu memerangi pemalsuan oli.
Namun, praktik pemalsuan oli terus berlanjut, dan masih menjadi masalah yang serius di seluruh dunia hingga saat ini.
Pemalsuan oli merupakan masalah yang terjadi di seluruh Indonesia, dan tidak terbatas pada daerah tertentu.
Beberapa daerah yang telah dilaporkan memiliki kasus pemalsuan oli yang tinggi antara lain Jakarta, Surabaya, dan Medan.
Namun, ini tidak berarti bahwa daerah-daerah lain tidak terkena dampak pemalsuan oli.
Penting untuk diingat bahwa pemalsuan oli dapat terjadi di mana saja, dan konsumen harus selalu berhati-hati dan memilih oli dari toko resmi atau SPBU.
Baca Juga: Terbongkar Daftar Merek Oli Palsu Ratusan Ribu Liter Senilai Rp16,5 Miliar yang Berhasil Diungkap
Perbedaan antara oli asli dan oli palsu cukup sulit untuk dibedakan, karena beberapa pemalsu oli telah berhasil meniru kemasan dan label dari produk asli dengan baik.
Namun, ada beberapa ciri khusus yang dapat membantu mengidentifikasi oli palsu, antara lain:
1. Harga yang terlalu murah: Harga oli palsu biasanya jauh lebih murah dari harga oli asli.
Jika harga yang ditawarkan terlalu murah untuk merek dan kualitas oli yang dijual, maka besar kemungkinan itu adalah oli palsu.
2. Kualitas yang buruk: Oli palsu biasanya memiliki kualitas yang buruk dan tidak dapat memberikan perlindungan yang cukup untuk mesin.
Penggunaan oli palsu dapat menyebabkan kerusakan pada mesin, meskipun tidak terlihat secara langsung.
3. Kemasan yang berbeda: Kemasan oli palsu mungkin memiliki perbedaan dari kemasan oli asli.
Label pada kemasan oli palsu mungkin tidak terlihat sejelas label pada kemasan oli asli.
Baca Juga: Deg-degan Pesaing Berat NMAX dan PCX Meluncur, Desain Mirip Robot Mesin Bengis 180 cc
4. Tidak memiliki sertifikat dan izin: Produsen oli asli biasanya memiliki sertifikat dan izin untuk menjual produk mereka.
Oli palsu biasanya tidak memiliki sertifikat dan izin tersebut.
5. Penjual yang mencurigakan: Oli palsu biasanya dijual oleh penjual yang mencurigakan, seperti penjual di pasar gelap atau di toko yang tidak terpercaya.
Namun, perlu diingat bahwa beberapa pemalsu oli telah berhasil meniru kemasan dan label dari produk asli dengan sangat baik.
Konsumen perlu berhati-hati dan membeli dari sumber yang terpercaya untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan oli asli.
Beberapa merek oli telah mengembangkan teknologi penanda khusus pada produk mereka untuk membantu memerangi pemalsuan dan memastikan keaslian produk.
Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence-AI)
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR